PSIKOLOGI HUMANISTIS


Ada Tiga Bentuk-Bentuk Konflik yaitu:

1.      Approach-Aproach Conflict
Approach-Aproach Conflict (konflik mendekat-mendekat) adalah konflik yang muncul ketika individu didorong untuk melakukan pendekatan positif terhadap dua hal atau lebih.
Contohnya, seorang mahasiswa yang kuliah sambil bekerja disebuah perusahaan yang bonafit. Di kampus, dosen walinya memintanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Sementara itu, dikantor ia diminta oleh atasannya untuk bekerja secara profesional. Kemudian ia melakukan pendekatan-pendekatan untuk mencapai kedua hal berbeda itu, walaupun kedua permasalahan itu memiliki tujuan-tujuan yang saling terpisah satu sama lain.
2.      Avoidance-Avoidance Conflict
Avoidance-Avoidance Conflict (konflik menghindar-menghindar) adalah individu yang dihadapi pada dua hal atau lebih yang bersifat negatif tetapi memiliki kaitan erat dengan tujuan.
Contohnya yaitu Seorang gadis yang diminta untuk segera menikah oleh orang tuanya, karena usianya sudah layak untuk menikah. Kemudian orang tuanya menjodohkan anaknya tersebut. Ia diberi dua pilihan pria oleh kedua orang tuanya. Namun, tidak satupun ia menyukai pria yang ditawarkan oleh orang tuanya, karena tidak sesuai dengan criteria yang ia inginkan.                  
3.      Approach-Avoidance Conflict
Approach-Avoidance Conflict (konflik mendekat-menghindar) adalah suatu konflik dimana individu menghadapi konsekuensi yang saling bertolak belakang, baik bersifat positif maupun negatif.
Contohnya yaitu seorang siswa yang sangat menyukai paskibraka diberi kesempatan untuk menjadi anggota pasukan paskibra disekolahnya. Namun, disisi lain ia tidak menyukai apabila rambutnya dipotong menjadi pendek, karena rambut pendek adalah sebagai persyaratan untuk menjadi anggota paskibra.

MAKALAH IKD KELOMPOK 14 PGSD 2012


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Geografi adalah cabang ilmu yang mengkaji, menelaah dan membahas tentang bumi dan segala isinya, seperti makhluk hidup. dimana makhluk hidup tersebut terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan, di dalam geografi sendiri terdapat Geografi Kehidupan, yaitu Geograi kehidupan di Bumi.
Setiap manusia hendaknya tahu bahwa geografi kehidupan di bumi in di pengaruhi oleh adanya beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat dari faktor lingkungan, yang didalamnya mencakup lingkungan biotik. Di dalam lingkungan biotik, komponen tersebut dapat di bedakan menjadi 3, yaitu kelompok produsen, kelompok konsumen dan kelompok pengurai(dekomposer). Sedangkan dalam komponen abiotik terdapat 4 komponen, yaitu tanah, atmosfer/lapisan udara, air dan sinar matahari. Sedangkan faktor lainnya adalah faktor sejarah, faktor penghambat penyebaran, geografi tumbuhan, dan geografi hewan.
Dalam makalah ini akan di bahas tentang faktor-faktor yang mempegaruhi geografi kehidupan tersebut. Selain itu, juga akan di bahas tentang sejarah perkembangan manusia. Dari pembahasan makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang positif bagi pembaca, khususnya bagi kaum pelajar sehingga mereka bisa tahu dan mengerti bahwa kehidupan di bumi dipengaruhi oleh adanya beberapa faktor. Di mana ke semua faktor tersebut mempunyai peranannyamasing-masing dan saling melengkapi.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian Dari Geografi dan Sejarahnya?
2.      Bagaimana Geografi Kehidupan di Bumi?
3.      Bagaimana Sejarah Perkembangan Manusia?
C.    Tujuan
1.      Menjelaskan Tentang Pengertian Geografi dan Sejarahnya.
2.      Mengidentifikasi Geografi Kehidupan di Bumi.
3.      Mengidentifikasi Sejarah Perkembangan Manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Geografi dan Sejarah Geografi
Kata Geografi berasal dari bahasa yunani, yaitu Geo dan Graphein. Geo artinya Bumi dan Graphein artinya Tulisan. Secara umum Geografi berarti tulisan tentang Bumi. Istilah Geografi pertama kali diperkenalkan oleh Erathosthenes dengan nama Geographica. Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad  ke-1. Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli geografi(geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.
Kemudian pada awal abad ke-2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomaeus mengatakan bahwageografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. Jadi Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang permukaan bumi secara umum. Kumpulan dari peta Claudius Ptolomaeus dibukukan, diberi nama 'AtlasPtolomaeus'.
Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa ini berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf terkenal dari USA yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan tokoh geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya yang terkenal adalah "Gen re de vie". Perbedaan kedua faham tersebut, kalau fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Sedangkan posibilis mememandang manusia sebagai makhluk yang aktif, yang dapat membudidayakan alam untuk menunjang hidupnya.
Berikut Pengertian Geografi Menurut Beberapa Tokoh
1.      Ekblaw dan Mulkerne
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannya, memengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati.
2.      Preston E. James
Geografi berkaitan dengan sistem keruangan yang menempati permukaan bumi. Geografi selalu berkaitan dengan hubungan timbal balik antara manusia dan habitatnya. Geografi juga dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan, karena banyak bidang ilmu pengetahuan selalu memulai dari keadaan bumi untuk beralih pada studinya masing-masing.

B.     Geografi Kehidupan di Bumi
Geografi kehidupan di bumi merupakan kehidupan dan hubungan makhluk hidup antara manusia, hewan dan tumbuhan. Dimana kehidupan ini di pengaruhi oleh 5 faktor yaitu Faktor Lingkungan, Faktor Sejarah, Faktor Penghambat Penyebaran, Geografi Tumbuhan, Geografi Hewan.
1.      Faktor Lingkungan
Suatu faktor yang menentukan adanya perbedaan jenis-jenis makhluk hidup yang tinggal disuatu tempat di permukaan bumi ini adalah lingkungan hidup dari tempat tesebut. Lingkungan tersebut adalah lingkungan biotik dan abiotik.
a.       Lingkungan Biotik
Lingkungan Biotik ialah semua makhluk hidup yang menempati bumi. Makhluk hidup tersebut terdiri atas manusia, hewan dan tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya, komponen boiotik dapat dibedakan menjadi 3 kelompok utama.
1.      Kelompok Produsen
Kelompok produsen adalah organisme yang mampu menghasilkan makannya sendiri, yang biasa disebut dengan autotrofik (auto = sendiri, trofik = menghasilkan makanan ). Organisme tersebut mengubah bahan-bahan organik menjadi termasuk bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dalam butir-butir hijau daun klorofil. Pada klorofil itulah proses fotosintesis berlangsung, yang termasuk kelompok produsen adalah tumbuh-tumbuhan yang berhijau daun(klorofil).
2.      Kelompok Konsumen
Kelompok konsumen adalah organisme yang hanya memanfaatkan hasil yang disediakan oleh organisme lain (produsen). Oleh karena itu, konsumen disebut dengan heterotrofik. Kelompok ini terdiri atas manusia dan kelompok herbivora selanjutnya dimakan oleh binatang karnivora(pemakan hewan lainnya), dan kedua jenis binatang ini dimakan oleh manusia, yang termasuk dalam golongan omnivora(pemakan segalanya).
3.      Kelompok Pengurai (Decomposer)
Kelompok pengurai berperan dalam menguraikan sisa-sisa atau makhluk hidup yang telah mati. Termasuk dalam kelompok pengurai adalah bakteri dan jamur. Hasil penguraiannya berupa mineral-mineral dan air yang kembali ke atmosfer.
b.      Lingkungan Abiotik
Lingkungan abiotik adalah benda-benda mati ada di bumi tetapi mempunyai pengaruh pada kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Berikut termasuk dalam kelompok abiotik.
1.    Tanah
Tanah merupakan tubuh alam yang berfungsi sebagai tempat tinggal makhluk dengan segala aktivitasnya. Selain berperan sebagai tempat tinggal makhluk hidup, tanah juga menyediakan unsur-unsur yang diperlukan untuk kehidupan tumbuhan seperti unsur hara, bahan organik, serta air yang terdapat di dalam tanah.

2.      Atmosfer / Lapisan udara
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Dalam atmosfer terdapat berbagai gas yang sangat penting bagi kehidupan makhuk hidup di bumi. Salah satu gas yang mempunyai peranan sangat penting bagi makhluk hidup adalah oksigen yang digunakan manusia dan hewan untuk bernapas.  Manusia dan hewan bernapas menghirup oksigen dan mengeluarkan gas karbodioksida dan sebaliknya tumbuhan menyerap karbondioksida dan membuang ksigen ke udara.
3.      Air
Air merupakan sumber utama kehidupan, karena tanpa adanya air makhluk hidup tidak akan bisa hidup. Lebih dari 70% permukaan bumi terdiri atas air, namun dari sekian besar volume air yang terdapat di bumi, hanya sebagian kecil saja yang dapat digunakan (air segar).
4.      Sinar Matahari
Sinar matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan. Pada tumbuhan, sinar matahari berguna untuk proses fotosintesis.
Komponen-komponen lingkungan hidup yang berada di sekitar kita merupakan satu  kesatuan  yang saling mempengaruhi antara komponen yang satu dengan komponen yang lain disebut dengan ekosistem. Hubungan antara komponen ini tidak hanya terjadi antar individu, tetapi juga adanya interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik di dalam ekosistem disebut dengan ekologi.
2.      Faktor Sejarah
220 juta tahun yang lalu hanya ada satu benua, kemudian benua itu retak dan bergeser. Pergeseran itu berlangsung lambat dan terjadi terbentuknya lima benua seperti masa sekarang dan ini terjadi kira-kira 135 juta tahun. Jadi pergeseran dimulai pada zaman Mesozoikum sampai awal Cenozoikum hingga bentuknya yang sekarang. Yang seperti kita ketahui pada zaman ini telah dihuni berbagai jenis ikan, reptile, burung dan sampai pada binatang menyusui serta dihuni oleh tumbuhan atau hewan daratan. Pergeseran ini menyebabkan makhluk hidup yang dibawahnya mengalami perubahan lingkungan hidup, misalnya iklimnya berada sehingga makhluk-makhluk yang tahan terhadap kondisi ini akan tetap bertahan dan menyesuaikan diri.

3.      Faktor Penghambat Penyebaran
Kita mengetahui bahwa makhluk hidup itu berkembang biak, misalnya bagi makhluk daratan, air, merupakan hambatan ( water barrier ) sedangkan sebaliknya bagi makhluk air,  daratan merupakan hambatan (land barrier). Dataran yang sempit juga dapat menjadi hambatan. Namun sebaliknya kepulauan dapat menjadi jembatan penyebrangan makhluk hidup. Tiga faktor itulah yang menentukan adanya veriabilitas biogeografi.

4.      Geografi Tumbuhan
Tumbuhan memegang peranan penting dalam menentukan geografi makhluk hidup karena ia merupakan titik awal dari rantai makanan. Tanaman sangat peka akan keadaan lingkungan fisik, oleh karena itu dapat dengan mudah mengamati adanya perbedaan jenis tumbuhan pada daerah dengan iklim tropis yang sama.
5.      Geografi Hewan
Atas dasar faktor yang mempengaruhi variabilitas dan penyebaran terhadap makhluk hidup yang sudah dijelaskan, maka dunia ini dapat dibagi menjadi 6 daerah ( faunall regions ), yakni daerah:
a.       Palaeartic ( Eropa dan Asia Utara )
b.      Ethiopian ( Afrika dan Semenanjung Arab )
c.       Oriental ( Asia Selatan dan Indonesia )
d.      Australian ( Australian dan sekitarnya )
e.       Neartic ( Amerika Utara dan Greenland )
f.       Neotropical ( Amerika Selatan dan Tengah )
C.    Sejarah perkembangan Manusia
Manusia adalah makhluk yang mempunyai derajat paling tinggi. makhluk hidup yang berbudi dan berakal hanyalah manusia. Apabila kita ingin menyusul tentang asal mula manusia di bumi, jalan yang ditempuh hanya dengan mempelajari fosul-fosil yang ada di bumi. Pada tahun 1871 Darwin menerbitkan buku yang berjudul The Desent Of Man tentang asal mula kehidupan. Pada masa Darwin, masih belum merupakan bahan penelitian yang menyakinkan. Darwin mencari hubungan kekerabatan manusia dengan primata. Didalam klasifikasi, manusia sebagai Homo Sapiens termasuk ordo primta. Persamaan ciri sebagai berikut :
1)      Mata Frontal menghadap kedepan.
2)      Ibu jari pada tungkai depan dapat digerakan kesegala arah.
3)      Letak kelenjar susu didada.
4)      Bentuk rahim simpleks.
Kaki manusia yang lebih pajang dari pada lengannya merupakan suatu hal yang memebedakannya dengan primata lainnya. Kaki manusia yang mempunyai lekukan besar dengan ibi jari yang sebidang dengan jari-jari lainya sangat berbeda dengan kaki kera. Kepala manusia terletak pada tulang belakang demikian rupa sehingga memungkinkan manusia dapat melihat lurus kedepan jika berdiri tegak. Otak manusia relative besar ( volume 1200-1500 cc ). Hewan perama dari ordo primata diduga telah ada kira-kira 75 juta tahun yang lalu umumnya hidup dipohon-pohon. Hanya manusialah yang menyimpang dalam evolusinya sehingga menjadi suatu makhluk hidup yang dapat hidup diatas tanah dan berjalan dengan kedua kakinya. Tangan digunakannya untuk memengang dan mengatur alat-alat yang diperlukannya. Makin tinggi tingakat hewan primata, maka makin tangkas hewan itu menggunakan tangannya dan volume otaknya makin besar.
Beberapa penemuan manusia purba atau pra-manusia, pada tahun 1924, raymond dart seorang ahli anatomi di afrika selatan tela menemukan fosil yang kemudian diberi nama australophitechus africanus. Bentuk fosil ini menyerupai kepala simpanze muda tetapi giginya merupakan gigi manusia sekarang dan mungkin dapat berjalan tegak. Di afrika selatan ditemukan juga fosil manusia purba yang diberi nama Austrapitchecinae yang diperkirakan tingginya 1,5 m. Volume otaknya kira-kira 600 cc. Austrapitchecinae hidupnya tidak lagi di pohon-pohon. Fosil ini termasuk familiahomodinae, akan tetapi bukan dari genus homo. Seorang dokter belanda eugene dubois pada tahun 1887 di daerah trinil di tepi bengawan solo menemukan fosil berupa rahang, beberapa gigi dan sebgian dari tulang tengkorak serta tulang paha. Fosil ini diberi nama pithecanthropus erectus atau homo erectus.
Di Jerman ( heidelberg ) ditemukan fosil dari zaman palestorin diberi nama heidel bergergensis. Ada juga fosil cro magnon dari perancis yang timbul pada zaman neadherthal. Hidup kira-kira 30000 tahun yang lalu, disebut juga homo sapiens diluvialis, berukuran otak sama besar volumenya dengan manusia sekarang dan berukuran tingga tegak. Ditimur tengah juga ditemukan fosil-fosil manusia dari gzaman 100.000-300.000 tahun yang lalu, misalnya palestina, gunung carmel, dan manusia cro magnon dan manusia sekarang dapat dimasukkan dalam homo sapiens, senagai satu spesies. Pithecantropus erectus, lasianthropus pelonensus, homo beidel bergensis dianggap sebagai salah satu spesies karena :
1)      Mereka hidup di zaman yang sama.
2)      Berjalan tegak.
3)      Walaupun ada perbedaan diantara mereka, perbedaan itu disebabkan karena lokasi yang berbeda.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dan kehidupan makhluk hidup yang ada didalamnya yaitu Manusia, Hewan dan Tumbuhan. Jadi dalam geografi kehidupan makhluk hidup di kaji mengenai kehidupan semua makhluk hidup di bumi yang di pengaruhi oleh 5 faktor yaitu Faktor Lingkungan yang di dalamnya mencakup Lingkungan Biotik dan Abiotik, Faktor Sejarah, Faktor Penghambat Penyebaran, Geografi Tumbuhan, Geografi Hewan.

B.     Saran
Dalam pembuatan makalah diatas, yang berjudul Geografi Kehidupan mungkin masih terdapat banyak kesalahan atau kekurangan. Karena keterbatasan kemampuan kami oleh karena itu, kami mohon kepada teman-teman dan khususnya bapak pengampuh dalam bidang ini untuk membimbing kami dalam membuat makalah yang lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Darmono, Hendro, dan Kaligis Yeni,2004. Ilmu Alamiah Dasar.
Universitas Terbuka. Jakarta.
Rahman, Fathur,2004. Geografi. Gramedia. Jakarta.

MAKALAH IKD KELOMPOK 13 PGSD 2012


BAB I
                                                  PENDAHULUAN           
A.    Latar Belakang
Alam Semesta merupakan  suatu ruang lingkup yang terdiri dari bumi dan langit yang didalamnya terdapat kehidupan biotik dan abiotik dan segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun tidak. Serta permulaan terjadinya bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari matahari. Alam semesta yang kita ketahui sekarang ini awalnya berasal dari gas yang berserakan secara teratur diangkasa kemudian menjadi kabut. Dalam pengertian alam semesta mencakup tantang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Bumi terjadi setelah berjuta-juta tahun, sesudah bumi bertambah dingin , berubahlah gas itu menjadi cairan dan lama kelamaan bagian luarnya makin padat, sehingga pada permukaan bumi dapat ditempati manusia, tumbuh-tumbuhan, serta makhluk hidup lainnya. Dan terjadilah teori-teori yang membentuk alam semesta beserta bumi.
B.     Tujuan

1.      Menjelaskan kelahiran alam semesta, dan teori  terbentuknya alam semesta, serta teori tata surya.
2.      Mendefinisikan pengertian bumi, teori asal mula bumi, serta asal mula kehidupan di bumi,
BAB II
                                        PEMBAHASAN
A.     Alam Semesta
Alam Semesta adalah suatu ruang lingkup yang terdiri dari bumi dan langit yang didalamnya terdapat kehidupan biotik dan abiotik dan segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun tidak. Umur alam semesta ini seorang ahli fisika yakin bahwa jagad raya atau alam semesta ini berawal dari unsur-unsur lainnya merupakan sintesis yang terjadi di bagian dalam planet-planet, awal sintesis bumi diperkirakan 15 milyard tahun yang lalu.
1)      Teori terbentuknya alam semesta
a.       Teori Ledakan
Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti.
b.      Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu berbentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
semesta, yaitu “massa ekspansi” dan “massa kontraksi”. Diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam massa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi ini hidrogen oleh adanya tenaga yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur-unsur yang berbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
Kedua teori ini mendukung suatu kebenaran bahwa partikel yang ada pada zaman sekarang ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu. Berdasarkan teori ekspansi dan kontraksi maka sebenarnya alam semesta ini tidak berawal dan tidak berakhir.
c.       Teori Keadaan Tetap
Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle. Ia  berpendapat bahwa materi baru (hidrogen) diciptakan suatu saat untuk mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagat raya. Dalam kasus ini jagat raya tetap dan akan selalu tampak sama. namun, menurut Stephen Hawking, materi baru yang dibicarakan Hoyle adalah Divergen (memencar) sehingga teori ini keadaan tetap harus ditinggalkan. Teori ini menyatakan bahwa alam ini ada tanpa awal dan ada selama-lamanya.
B.     Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
a.       Teori Nebula
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun 1976. Ia yakin bahwa sistem tata surya terbenruk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut ada sebagian yang terpisah dan merupakan cincin yang mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama berkondensasi membentuk sesuatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi. Setelah mendinginkan benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilingi berupa satelit atau bulan. Dapat dibayangkan  bahwa berdasarkan teori ini, planet Saturnus yang dikelilingi oleh cincin Saturnus itulah merupakan bekal satelitnya. Salah satu keberatan dari teori ini adalah ditemukannya dua buah bulan pada Jupiter dan sebuah bulan di  Saturnus yang berputar berlawanan arah dengan rotasi planet-planet tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa satelit tersebut bukan merupakan bagian dari planetnya sesuai dengan hipotesis Laplace.
b.      Teori Planettesimal
Dikemukakan pertama kali oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori nebula yaitu bahwa sistem tata surya ini terbentuk dari kabut gas yang sangat besar yang berkondensasi. Perbedaannya adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan tetapi diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat dekat bintang di mana tata surya kita merupakan bagiannya. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut planettesimal. Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena daya tarik menarik antar benda itu sendiri, benda-benda kecil tersebut akan bergumpal menjadi besar dan menjadi panas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akibat akumulasi dari massanya. Pada jupiter maupun pada Saturnus yang mempunyai orbit berlawanan dengan rotasi planet-planet itu.
c.         Teori Tidal
Teori ini diungkapkan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Yupiter pada tahun 1919. Menurut teori ini planet itu merupakan percikan dari matahari yaitu seperti percikan matahari yang sampai kini masih nampak ada. Percikan tersebut dinamakan “tidal”. Tidal yang besar yang kemudian akan menjadi planet itu disebabkan karena adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat.
Peristiwa ini tentu jarang sekali terjadi namun bila ada dua buah bintang yang bergerak mendekat satu dengan yang lain maka akan terbentuklah planet-planet baru seperti teori tersebut di atas.
Usaha para ilmuwan itu hanyalah sekedar menguji hipotesis. Setelah teruji, teori ini masih mungkin diperbaiki dengan teori yang lebih akurat.
C.    Bumi
1.      Pengertian Bumi
Bumi ini bulat telah diketahui manusia 500 tahun yang lalu, meskipun  sebelum itu orang mengira bahwa bumi ini datar. Pada zaman modern ini mudah saja, karena dengan pesawat ruang angkasa dapat dibuat photo yang jelas bahwa bumi memang bulat. Namun pengamatan yang sedikit pada kutubnya. Garis tengah bumi dari kutub ke kutub = 7.900 mil, sedangkan bila dihitung secara ekuatorial = 7.923 mil. (1 mil = 1,6 km). Berat jenisnya 5,5 sedang beratnya 6,6 X  ton. Bumi di selimuti oleh gas yang disebut athmosfer. Pada permukaan bumi ada lapisan air yang disebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri dari kulit atau litosfer dan bagian inti disebut centrosfer.
2.      Teori  tentang terjadinya bumi
a)      Teori Kant-Laplace
Dialam raya suda ada awan yang telah berputar, awan ini makin lama makin mendingin, hal ini akan menyebabkan putaran tersebut makin cepat. Perputaran ini akan mengakibatkan pendataran dibagian kutub-kutubnya, dan penimbuhan materi  di bagian katulistiwanya, bagian katulistiwa inilah merupakan daerah yang tidak stabil swaktu perputaran semakin cepat, di bagian yang tidak stabil tersebut akan terlepas materi dari massa asal. Bagian-bagian yang terlepas mengalami kondensasi dan akhirnya  menjadi padat dan ikut berpurtar mengelilingi massa asal. Massa asal tersebut akhirnya menjadi matahari, sedangkan bagian yang terlepas tersebut setelah padat menjadi planet.
Sesudah bagian pertama terlepas, disusun dengan bagian kedua, ketiga dan seterusnya sampai dengan kesembilan. Senbilan bagian itu semuanya berputar mengelilingi matahari menurut lintasannya sendiri-sendiri. Kesembilan bagian inilah yang dikenal sebagai planet, dimana satu diantaranya adalah planet bumi kita ini.
Dalam perkembangan selanjutnya planet-planet tersebut selain berputar sendiri menurut porosnya, juga berputar bersama mengelilingi matahari. Dalam gerak berputarnya planet-planet tersebut melepaskan materi-materi. Materi yang dilepaskan planet-planet disebut satelit atau bulan. Dimana planet Yupiter melepaskan 4 bulan, planet mars melepaskan 2 bulan, dan planet bumi hanya melepaskan 1 bulan.
b)      Teori Chamberlin dan Maulton (1905)
Chamberlin seorang geologist, dan Maulton seorang astronom, keduanya bangsa Amerika mengemukakan suatu teori tentang susunan matahari dan bumi. Teorinya terkenal dengan nama teori PLANETISIMAL. Secara garis besar teori planetesimal dikemukakan sebagai berikut:
Di alam raya ada matahari asal. Kemudian sebuah bintang besar mendekati matahari asal tersebut, sehingga terjadi gaya tarik kuat dari bintang terhadap matahari.Akibatnya di permukaan matahari akan terjadinya ledakan-ledakan yang maha dahsyat yang berupa gas yang dilepaskan keluar dari matahari asal. Gas yang sudah lepas ini dalam perkembangan selanjutnya mengalami kondensasi dan akibatnya menjadi massa yang padat, yang disebut planetisimal.
c)      Teori James Jeans dan Hearld Jeffries (1917)                   
Pada tahun 1917 sarjana Inggris, James Jeans dan Herald Jeffries, menggunakan teori tentang terjadinya planet-planet. Hipotesisnya dikenal dengan nama Hipotesis Tidal James-Jeffries. Menurut teori ini pada suatu saat sebuah bintang yang hampir sama besarnya dengan matahari melintas di dekat matahari. Hal ini menimbulkan terjadinya pasang pada matahari. Pasang itu berbentuk seperti cerutu yang sangat besar. Bentuk cerutu yang sangat besar ini kemudian bergerak mengelilingi matahari dan mengalami perpecahan menjadi sejumlah butir-butir yang tetesan kecil. Butir butir tetesan yang terbesar diantaranya karena daya tariknya dapat menarik butir-butir yang kecil, sehingga akhirnya membentuk gumpalan-gumpalan sebesar planet-planet yang ada sekarang. Hal yang sama juga terjadi pada pembentukan satelit dari planet. Teori ini disebut Pasang Surut Gas.
d)      Teori Alfred Wegener
Alfred Wegener seorang geologist bangsa Jerman(1915) mengemukakan teorinya mengenai Pergeseran Benua. Benua-benua yang sekarang ada seperti: Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia, dulu menjadi satu merupakan SUPER CONTINENT yang disebut PANGEA.
Kurang lebih 200 juta tahun yang lalu, Pangea mulai pecah secara perlahan namun terus bergeser, sampai mencapai posisinya seperti sekarang ini. Dalam Pangea, letak kutub selatan berdekatan sekali dengan apa yang akan menjadi Amerika Selatan, Afrika Selatan, India, Australia dan Antartica. Ekuator Pangea terletak atau melalui apa yang sekarang disebut Prancis New England.
Kira-kira 180 juta tahun yang lalu terbentuklah suatu Rift di Tengah Pangea. Rift ini makin lebar dan mengawali terpisahnya Amerika Utara dan afrika. Kurang lebih 50 juta tahun yang lalu rift tersebut makin terbuka dan mendalam dan meluas. Cekungan ini akan berkembang menjadi samudera Atlantika.
Rift juga berkembang ke arah Utara sehingga memisahkan Grenland dan Eropa. Akibat adanya gerak horizontal benua-benua tersebut, mengakibatkan terlipatnya lapisan kerak bumi sehingga terbentuklah jalur-jalur pegunungan besar dan menjulang.
 Akibat setelah  Pangea bergeser:
a.        Karena Pergeseran Benua yang pada hakikatnya pergeseran kerak bumi akan menimbulkan pelipatan kerak bumi sehingga terbentuk jalur pegunungan yang cukup besar.
b.      Terbentuknya benua-benua serta pulau dan kepulauan.
c.       Pergeseran kerak bumi yang berlawanan arah dapatmenimbulkan rift atau cekungan.
d.      Pergeseran menyebabkan retakan atau patahan kerak bumi, sehingga hal ini menyebabkan gerakan magma ke atas atau keluar sehingga akan menimbulkan berbagai jenis gunung api.

D.    Asal Mula Kehidupan di Bumi
Ada berbagai pendapat berupa hipotesis ataupun teori untuk menjawab pernyataan tersebut.
1)      Generatio Spontanea
Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara spontan atau terbentuk secara sendirinya.
Contoh :
Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus.
Cacing timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur.
Dari gudang padi, ternyata muncullah tikus.
Faham ini disebut juga abiogenesis artinya makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari lumpur timbul cacing. Faham ini antara lain dipelopori oleh Aristoteles.
2)      Cosmozoa
Ada pendapat bahwa makhluk hidup di bumi ini asal usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet benda hidup yang datang itu mungkin berbentuk spora yang aktif jauh ke bumi lalu berkembang biak. Pendapat atau hipotesis ini terlalu lemah karena tidak didukung oleh fakta-fakta dan juga tidak menjawab asal mula kehidupan itu sendiri.
3)      Omne Vivium Ex Ovo
Fransisco Redi (1626-1579) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakkan telurnya sengaja disitu. Dari berbagai percobaannya yang serupa ia memperoleh kesimpulan yang serupa yaitu bahwa : asal mula kehidupan itu adalah telur atau omne vivium ex ovo.

4)      Omne Ovo Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (1729-1799) juga ahli bangsa Italia dengan percobaannya terhadap kalbu, membuktikan bahwa jasad renik atau mikro-organisme yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Ia mengambil kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu. Maka muncullah teorinya “omne ovo ex vivo” atau telur itu berasal dari makhluk hidupnya.
5)      Omne Vivum Ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan Spallanzani dengan percobaan berbagai mikro organisme, tumbuh kehidupan yang baru atau disebut “omne vivum ex vivo”. Teori ini disebut juga teori Biologenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu berasal dari hidup juga. Dengan teori biogenesis ini maka teori abiogenesis ditinggalkan orang. Akan tetapi dengan demikian asal mula kehidupan mulai kembali menjadi masalah yang belum terungkap, namun hampir semua para ahli sependapat bahwa asal mula kehidupan itu timbul di bumi kita ini, bukan dari angkasa.
6)      Teori Uray
Harold Uray (1893) seorang ahli kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awal mulanya kaya akan gas-gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O). Zat-zat itu merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup.
Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula terbentuk kira-kira sama dengan keadaan virus yang kita kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.

7)      Teori Oparin-Haldane
A.I Oparin adalah ahli biologi bangsa Rusia pada tahun 1924 mempublikasikan pendapatnya tentang “asal mula kehidupan” namun tak mendapat sambutan para ahli.
Pendapat itu barulah ditanggapi secara serius ketika di terbitkan tahun 1936 dalam berbagai bahasa J.B.S. Haldane ahli biologi bangsa Inggris secara terpisah juga mempunyai pendapat yang serupa dengan Oparin. Rangkuman dari pendapat itu singkatnya adalah sebagai berikut : Jasad hidup terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut pada masa di atmosfer bumi belum mengandung oksigen bebas. Senyawa organik ini antara lain adalah asam-asam amino yang sederhana, purine dan basa pirimidin, dan senyawa-senyawa golongan gula, kemudian terbentuk pula senyawa-senyawa polipeptida asam-asam polinukleat dan polisakrida, yang kesemuanya itu dapat terbentuk berkat bantuan sinar ultraviolet, kaitan listrik, panas dan sinar radiasi.
Jasad hidup pertama disebut “protobiont” diperkirakan hidup di alam laut kira-kira 5 sampai 10 m di bawah permukaan laut, karena di tempat itulah mereka terlindung dari sinar ultraviolet intensitas tinggi dari matahari yang mematikan. Baru setelah jasad hidup itu berkembang menjadi lebih sempurna dan mampu memproduksi oksigen, maka lama-kelamaan terdapat lapisan pelindung berupa ozon di atmosfer bumi, lalu kehidupan mampu merayap di pantai-pantai dan yang terakhir memenuhi daratan. Teori Oparin Haldane ini kembali kepada “generatio spontannea” tetapi melalui proses evolusi ratusan juta tahun lamanya.
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan

1.      Alam Semesta adalah suatu ruang lingkup yang terdiri dari bumi dan langit yang didalamnya terdapat kehidupan biotik dan abiotik dan segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun tidak. Dan teori terjadinya alam semesta yaitu Teori Ledakan, Teori Ekspansi dan Kontraksi. Serta Teori tata surya yaitu Teori nebula, Teori Planetesimal,dan Teori Keadaan Tetap
2.      Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari matahari yang berputar.yang sekarang ditempati manusia, tumbuh-tumbuhan, serta makhluk hidup lainnya. Teori terjadinya bumi yaitu Teori Kant-Laplace, Teori Planetesimal, Teori James-Jeffries, Teori Fred Hoyle, Teori Kuiper. Serta asal mula kehidupan di bumi menggunakan tujuh teori yaitu Generatio Spontanea, Cosmozoa, Omne Vivum Ex Ovo, Omne Ovo Ex Vivo, Omne Vivum Ex Vivo, Teori Uray, Teori Oparin-Haldane.
B.     Saran
Dengan adanya teori-teori yang terjadi di alam semesta dan bumi kita dapat mengetahui serta mempelajari sejarah asal mula yang terjadi menurut para ahli dan proses terjadinya bumi dan perlu dipelajari kembali sehubungan dengan lebih majunya ilmu pengetahuan sekarang.