IPS KENAMPAKAN ALAM



BAB I

PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang

Kenampakan alam wilayah Indonesia merupakan pencerminan dan keragaman kenampakan alam wilayah provinsi.

B.     Rumusan Masalah


 

BAB II

PEMBAHASAN



A.    Pembahasan

a.       Kenampakan Alam

                  Kenampakan alam wilayah Indonesia merupakan pencerminan dan keragaman kenampakan alam wilayah provinsi. Namun, sebelum kita mempelajari lebih lanjut mengenai kenampakan alam Indonesia, sebaiknya kita memperhatikan terlebih dahulu gmbar peta berikut ini:

                  Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan terletak pada garis katulistiwa. Berderet-deret pulau dari Sabang sampai Merauke. Karena banyaknya pulau-pulau kecil, Indonesia disebut zambrut khatulistiwa. Didalam peta tergambar kenampakan alam dan kenampakan buatan, flora dan fauna, sifat cuca dan iklim, serta perubahan cuaca dan iklim, dan pengaruhnya terhadap kegiatan manusia.

1.      Pengertian Peta

            Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil, sebagai mana kenampakannya dari atas dan dilengkapi dengan tulisan, skala, mata angin, dan simbol-simbol. Dengan kata lain, peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi atau gambaran permukaan bumi yang diperkecil dengan skala. Supaya dapat dipahami oleh pengguna atau pembaca, maka peta harus diberi tulisan dan simbol-simbol.
            Dalam penggambaran permukaan bumi kedalam peta, dipergunakan sistem transpormasi dari bidang lekung (permukaan bumi) menuju bidang datar (gambar peta). Untuk mempelajari seluk-beluk penggambaran permukaan bumi ada pengetahuan khusus yang mempelajarinya yang dinamakan kartografi. Orang yang ahli dalam bidang perpetaan disebut kartograf atau kartografer.

2.      Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta

            Peta mempunyai beberapa fungsi diberbagai bidang antara lain untuk:
·         Menunjukkan posisi atau lokasi relative (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) dipermukaan bumi;
·         Memperlihatkan ukuran, karena memulai peta apat diukur luas daerah dan jarak-jarak diatas permukaan bumi;
·         Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua, Negara, atau gunung) sehingga dimensi dapat terlihat dalam peta;
·         Menyajikan data tentang potensi suatu daerah;
·         Komunikasi informasi ruang;
·         Menyimpan informasi;
·         Membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau perencnaan;
·         Membantu dalam pembuatan suatu desain, misalnya desain jalan, dan;
·         Analisis data special, isalnya penghitungan volume.

3.      Unsur atau Komponen Kelengkapan Peta

Bagian-bagian pokok peta antara lain sebagai berikut:
·         Judul peta, peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan tipe peta. Judul dapat diletakkan disembarang tempat asal tidak menggangu peta utama. Judul suatu peta dapat diletakkan pada bagian atas tengah diluar peta pokok, bagian atas kiri atau kanan diluar peta pokok, atau disembarang tempat dalam peta tetapi diluar dari peta pokok.
·         Garis astronomi, berguna untuk menentukan lokasi suatu tempat. Biasanya, garis astronomi hanya dibuat tanda ditepi atau pada garis tepi dengan menunjukkan angka derajat, menit, dan detinya tanpa membuat garis bujur atau lingtang.
·         Inset, menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya denga daerah sekitar yang lebih luas. Contoh misalkan ada gambar peta daerah Salatiga. Untuk mengetahui dimana kedudukan daerah tersebut, maka pada pojok bawah atau pada tempat yang kosong dibuat peta Jawa Tengah dengan Saltiga tergambar didalamnya sesuai kedudukan yang sebenarnya. Tujuan memberikan inset adalah untuk memperjelas salah satu tujuan dari peta dan untuk menunjukkan lokasi yang penting, tetapi kurang jelas dalam peta.
·         Garis tepi peta, sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepi ini dapat membantu waktu membua peta pulau, kota, ataupun wilayah yang dimaksud tepat ditengah-tengah.
·         Skala Peta, memrupakan angka yang menunjukkan perbandingan jarak dipeta dengan jarak sesungguhnya. Penulisan skala diletakkan dibawah judul peta. Skala merupakan hal yang penting sebab pembaca peta dapat mengetahui jarak yang sebenarnya dilapangan. Misalnya skala 1:80.000. Ini berarti jarak sebenarnya dilapangan untuk 1 cm dalam peta sama dengan 800 m dilapangan.
·         Sumber Peta, dicantumkan supaya pembaca tahu dari mana sumber peta itu diperoleh. Untuk Negara Indonesia, badan yang memiliki fungsi dan tugas menyediakan peta dasar adalah BAKOSURTANAL. Bakosurtanal singkatan dari badan koordinasi survey dan pemetaan nasional.
·         Tahun, pembuatan, sangat dipelukan teruma pada peta-peta yang menggambarkan data atau keadaan yang cpat berubah. Contoh keadaan yang berubah adalah hasil pertanian, persebaran penduduk, dan penggunaan lahan. Tahun pembutan peta akan berpengaruh pada pembuatan peta tematik.
·         Mata angin, sangat penting artinya dalam membaca peta. Dengan penunjuk arah ini pembaca dapat mengetahui arah utara, selatan, barat, dan timur pada peta. Penjuk arah diletakkan disebelah kiri atas atau dibagian bawah peta. Penujuk arah ini tidak harus berada pada posisi trtentu. Yang penting, posisinya terhadap peta secara keseluruhan member kesan menarik dan harmonis.
·         Simbol peta, merupakan tanda-tanda konvensional yang umum digunakan untuk mewakili keadaan yang sebenarnya. Berdasarkan bentuknya symbol peta dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Simbol titik melambangkan ketinggian, tanaman, monument atau candi. Simbol garis menggambarkan sungai, jalan, jalan kereta api, batas wilayah administrasi. Simbol area menggambarkan permukiman area pertanian dan perkebunan.
·           Warna peta, warna dalam peta mencirikan keadaan objek tertentu, misalnya: warna biru untuk lautan dan perairan, hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, coklat untuk pegungunan, atau gunung yang tinggi. Merah untuk bentang hasil budidaya manusia, dan putih untuk puncak pegunguna salju. Dalam pengguanaan warna ada kalanya menggunakan warna gradual, artinya warnanya sama tetapi tua mudanya berbeda contoh laut memakai warna biru. Semakin dalam lautnya maka warnya semakin tua.
·           Legenda, legenda adalah keterangan dari symbol-simbol peta yang digunakan agar lebih muda dipahami pembaca. Pada umumnya, legenda terletak disisi kiri atau kanan bagian bawah suatu peta dan sebaiknya didalam garis tepi peta. Penempatan legenda ini murni didasarkan pada pendekatan kreatifitas dan keindahan seni kartografinya.
·           Lettering, adalah semua tulisan dan angka-angka yang tertera dalam suatu peta. Lattering juga berfungsi untuk mempertegas arti dari symbol-simbol yang ada. Lattering ini janga terlalu banyak dan biasanya ditulis dengan huruf cetak kecil yang refresentatif terhadap besarnya peta.
·           Jenis huruf lattering, pada dasarnya setiap penamaan symbol atau kenampakan alam selalu digunakan huruf-huruf standar. Seperti judul peta ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak. Tinggi huruf disesuaikan dengan besar peta. Kenampakan diair misalnya sungai, laut, rawa, danau, menggunakan huruf bersirip dan miring, besar kecilnya berdasarkan strateginya. Tulisan sungai ditulis memanjang sesuai dengan arah sungai. Unuk penulisan dapat diletakkan dibagian atas atau bawah sungai dengan jenis miring atau italic. Legenda ditulis denga huruf cetak kecil dan diatur supaya baik untuk dilihat. Kota-kota besar ditulis dengan huruf tegak dan cetak, lebih kecil dari judul peta. Untuk kota-kota kecil hurufnya juga harus lebih kecil lagi.
·           Proyeksi peta, benntuk permukaan bumi yang seperti bola jika digambarakan pada kertas atau bidang datar pasti mengalami kesalahan-kesalahan. Untuk menghindari atau memperkecil kesalahan, maka dipilihlah cara penggambaran dengan proyeksi.

b.      Kenampakan Alam Wilayah di Indonesia

                  Kita tentu masih ingat bahwa tiap-tiap provinsi memiliki kenampakan alam yang berbeda-beda. Adapun kenampakan alam di Indonesia yang kita lihat pada peta adalah kenampakan alam dataran dan alam perairan. Alam daratan berupa pegunungan, gunung, dataran, dan tanjung. Sedangkan kenampakan alam perairan berupa sungai, danau, laut, dan selat. Berikut ini akan dijelaskan kenampakan alam wilayah Indonesia seperti gunung, pegunungan, sungai, danau, laut dan selat.

1.      Pegunungan

Pegunungan disebut pegungunan bukit barisan. Pegunungan-pegunungan di Indonesia terdapat dibeberapa pulau besar seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian. Dipulau Sumatra terdapat deretan yang memanjang. Bagian barat pegunungan bukit barisan mempunyai lereng yang terjal dan curam, sedangkan lereng dibagian timur sedikit landai. Dilereng bagian timur ini banyak mengalir sungai yang muara sungainya lebar dan berawa.

2.      Gunung

Gunung merupakan gundukan permukaan bumi yang tinggi. Tingginya bias mencapai lebih 1000 meter. Digunung tumbuh berbagai jenis tumbuhan yang besar dan yang kecil. Gunung-gunung di Innesia sangat banyak, baik yang berapi maupun yang tidak berapi. Gunung-gunung tersebut terdapat hapir seluruh pulau, baik pulau besar maupun kecil. Gunung-gunung ini memiliki ketinggian yang berbeda-beda antara gunung yang satu dengan gunung yang lain. Misalnya gunung tertinggi dipulau Jawa tidak sama tingginya dengan gunung tertinggi dipulau Sumatra.

3.      Sungai

Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya didataran menuju dan bermuara dilaut, danau, ataupun sungai lain yang lebih besar. Di Indonesia banyak sekali sungai, besar maupun kecil, panjang ataupun pendek. Sungai-sungai yang besar dan panjang terdapat diSumatra dan Kalimantan. Sungai-sungai tersebut digunakan sebagai sarana perhubungan.

4.      Laut

Laut adalah kenampakan air yang sangat luas. Laut digunakan sebagai sarana perhubungan bagi kapal besar yang menghubungkan pulau satu dengan yang lain. Sebagai Negara kepuluan, Indonesia memiliki wilayah laut yang cukup luas. Semua provinsi di Indonesia memiliki wilayah laut. Adapun nama-nama laut yang terdapat di Indonesia antara lain Samudra Hindia, Laut Jawa, Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Seram, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Arafuru, Laut Flores, Laut Sawu, Laut Timur. Wilayah perairan Indonesia yang ramai dilayari kapal-kapal besar dari berbagai Negara adalah Selat Malaka, Selat Karimata, Laut Jawa, dan Selat Makasar.

5.      Danau

Danau adalah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu yang diasanya berbentuk mangkuk. Danau mendapatkan air dari curah hujan, sungai-sungai, mata air, dan air tanah. Ketiga sumber air tersebut bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau. Dalam hal demikian biasanya danau ini bersifat permanen, artinya tetap berair sepanjang tahun. Sebaliknya, bila sumber air pengisi air danau itu hanya satu unsure saja misalnya dari curah hujan, maka danau itu umumnya bersifat temporer atau priodik. Artinya, dnau tersebut pada waktu-waktu tertentu bias kering.

6.      Selat

Indonesia memiliki banyak selat. Selat-selat tersebut antara lain adalah Selat Karimata, Selat Sunda, Selat Bali, Selat Lombok, Alas, Selat Makassar Dan Selat Bangka.

c.       Kenampakan Alam Buatan

                  Kenampakan buatan yaitu kenampakan alam yang sengaja dibuat oleh manusia. Bahan untuk membuatnya yaitu diperoleh dari alam itu sendiri. Kenampakan buatan itu sengaja dibuatoleh manusia untuk memenuhi segala kebutuhannya.

1.      Bendungan atau Waduk

Bendungan atau waduk adalahkumpulan air tawar yang dikelilingi oleh daratan. Bendungan biasanya sengaja dibuat manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

2.      Kawasan Industri

Kawasan Industri adalah daerah yang kusus dimanfaatkan untuk kegiatan industry. Disana terdapat banyak pabrik-pabrik.

3.      Pelabuhan dan Bandar udara

Pelabuhan di Indonesia cukup banyak, misalnya tanjung priuk, perak bayur dan belawan. Semua itu sengaja dibuat oleh manusia untuk kelancaran transportasi laut. Setiap provinsi memiliki Bandar udara. Bandar udara yang bertaraf internasional adalah Bandar udara soekarno hatta, Bandar udara igustingurarai.

4.      Perkebunan

Adalah area hutan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk ditanami berbagai jenis tanaman yang memiliki ilai ekonomi yang tinggi..