BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Alam
Semesta merupakan suatu ruang lingkup
yang terdiri dari bumi dan langit yang didalamnya terdapat kehidupan biotik dan
abiotik dan segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun
tidak. Serta permulaan terjadinya bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas
dari matahari. Alam semesta yang kita ketahui sekarang ini awalnya berasal dari
gas yang berserakan secara teratur diangkasa kemudian menjadi kabut. Dalam
pengertian alam semesta mencakup tantang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Bumi
terjadi setelah berjuta-juta tahun, sesudah bumi bertambah dingin , berubahlah
gas itu menjadi cairan dan lama kelamaan bagian luarnya makin padat, sehingga
pada permukaan bumi dapat ditempati manusia, tumbuh-tumbuhan, serta makhluk
hidup lainnya. Dan terjadilah teori-teori yang membentuk alam semesta beserta
bumi.
B.
Tujuan
1. Menjelaskan
kelahiran alam semesta, dan teori terbentuknya alam semesta, serta teori tata
surya.
2. Mendefinisikan
pengertian bumi, teori asal mula bumi, serta asal mula kehidupan di bumi,
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Alam Semesta
Alam Semesta adalah suatu ruang lingkup yang
terdiri dari bumi dan langit yang didalamnya terdapat kehidupan biotik dan
abiotik dan segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun
tidak. Umur alam semesta ini seorang ahli fisika yakin bahwa jagad raya atau
alam semesta ini berawal dari unsur-unsur lainnya merupakan sintesis yang
terjadi di bagian dalam planet-planet, awal sintesis bumi diperkirakan 15
milyard tahun yang lalu.
1)
Teori
terbentuknya alam semesta
a. Teori
Ledakan
Teori
ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar sekali
dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya
reaksi inti.
b. Teori
Ekspansi dan Kontraksi
Teori
ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam Massa itu kemudian
berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Setelah
berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu berbentuk kelompok-kelompok galaksi
yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini
didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang
bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
semesta,
yaitu “massa ekspansi” dan “massa kontraksi”. Diduga bahwa siklus ini
berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam
massa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi
ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi ini hidrogen oleh
adanya tenaga yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur-unsur yang berbentuk
menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
Kedua
teori ini mendukung suatu kebenaran bahwa partikel yang ada pada zaman sekarang
ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu. Berdasarkan teori
ekspansi dan kontraksi maka sebenarnya alam semesta ini tidak berawal dan tidak
berakhir.
c. Teori
Keadaan Tetap
Teori
ini dipelopori oleh Fred Hoyle. Ia
berpendapat bahwa materi baru (hidrogen) diciptakan suatu saat untuk
mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagat raya. Dalam kasus ini
jagat raya tetap dan akan selalu tampak sama. namun, menurut Stephen Hawking,
materi baru yang dibicarakan Hoyle adalah Divergen (memencar) sehingga teori
ini keadaan tetap harus ditinggalkan. Teori ini menyatakan bahwa alam ini ada tanpa
awal dan ada selama-lamanya.
B.
Teori
Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
a. Teori
Nebula
Teori
ini dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun 1976. Ia yakin bahwa
sistem tata surya terbenruk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang
sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut ada sebagian yang terpisah dan
merupakan cincin yang mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama
berkondensasi membentuk sesuatu formula yang serupa dengan terbentuknya
matahari tadi. Setelah mendinginkan benda-benda ini akan menjadi planet-planet
seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilingi berupa satelit atau bulan.
Dapat dibayangkan bahwa berdasarkan
teori ini, planet Saturnus yang dikelilingi oleh cincin Saturnus itulah merupakan
bekal satelitnya. Salah satu keberatan dari teori ini adalah ditemukannya dua
buah bulan pada Jupiter dan sebuah bulan di
Saturnus yang berputar berlawanan arah dengan rotasi planet-planet
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa satelit tersebut bukan merupakan bagian
dari planetnya sesuai dengan hipotesis Laplace.
b. Teori
Planettesimal
Dikemukakan
pertama kali oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini bertitik tolak dari
pemikiran yang sama dengan teori nebula yaitu bahwa sistem tata surya ini
terbentuk dari kabut gas yang sangat besar yang berkondensasi. Perbedaannya
adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus
dari satu badan tetapi diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan sedang
lewat dekat bintang di mana tata surya kita merupakan bagiannya. Kabut gas dari
bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah
mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut planettesimal. Planettesimal
merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena daya tarik menarik antar benda
itu sendiri, benda-benda kecil tersebut akan bergumpal menjadi besar dan
menjadi panas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akibat akumulasi dari massanya.
Pada jupiter maupun pada Saturnus yang mempunyai orbit berlawanan dengan rotasi
planet-planet itu.
c.
Teori Tidal
Teori
ini diungkapkan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Yupiter pada tahun
1919. Menurut teori ini planet itu merupakan percikan dari matahari yaitu
seperti percikan matahari yang sampai kini masih nampak ada. Percikan tersebut
dinamakan “tidal”. Tidal yang besar yang kemudian akan menjadi planet itu
disebabkan karena adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat.
Peristiwa
ini tentu jarang sekali terjadi namun bila ada dua buah bintang yang bergerak
mendekat satu dengan yang lain maka akan terbentuklah planet-planet baru
seperti teori tersebut di atas.
Usaha
para ilmuwan itu hanyalah sekedar menguji hipotesis. Setelah teruji, teori ini
masih mungkin diperbaiki dengan teori yang lebih akurat.
C.
Bumi
1.
Pengertian
Bumi
Bumi
ini bulat telah diketahui manusia 500 tahun yang lalu, meskipun sebelum itu orang mengira bahwa bumi ini
datar. Pada zaman modern ini mudah saja, karena dengan pesawat ruang angkasa
dapat dibuat photo yang jelas bahwa bumi memang bulat. Namun pengamatan yang
sedikit pada kutubnya. Garis tengah bumi dari kutub ke kutub = 7.900 mil,
sedangkan bila dihitung secara ekuatorial = 7.923 mil. (1 mil = 1,6 km). Berat
jenisnya 5,5 sedang beratnya 6,6 X
ton. Bumi di selimuti oleh gas yang disebut
athmosfer. Pada permukaan bumi ada lapisan air yang disebut hidrosfer. Bagian
bumi yang padat terdiri dari kulit atau litosfer
dan bagian inti disebut centrosfer.
2.
Teori tentang terjadinya bumi
a)
Teori
Kant-Laplace
Dialam raya suda ada awan yang
telah berputar, awan ini makin lama makin mendingin, hal ini akan menyebabkan
putaran tersebut makin cepat. Perputaran ini akan mengakibatkan pendataran
dibagian kutub-kutubnya, dan penimbuhan materi
di bagian katulistiwanya, bagian katulistiwa inilah merupakan daerah
yang tidak stabil swaktu perputaran semakin cepat, di bagian yang tidak stabil
tersebut akan terlepas materi dari massa asal. Bagian-bagian yang terlepas
mengalami kondensasi dan akhirnya
menjadi padat dan ikut berpurtar mengelilingi massa asal. Massa asal
tersebut akhirnya menjadi matahari, sedangkan bagian yang terlepas tersebut
setelah padat menjadi planet.
Sesudah bagian pertama terlepas,
disusun dengan bagian kedua, ketiga dan seterusnya sampai dengan kesembilan. Senbilan
bagian itu semuanya berputar mengelilingi matahari menurut lintasannya
sendiri-sendiri. Kesembilan bagian inilah yang dikenal sebagai planet, dimana
satu diantaranya adalah planet bumi kita ini.
Dalam perkembangan selanjutnya
planet-planet tersebut selain berputar sendiri menurut porosnya, juga berputar
bersama mengelilingi matahari. Dalam gerak berputarnya planet-planet tersebut
melepaskan materi-materi. Materi yang dilepaskan planet-planet disebut satelit
atau bulan. Dimana planet Yupiter melepaskan 4 bulan, planet mars melepaskan 2
bulan, dan planet bumi hanya melepaskan 1 bulan.
b)
Teori
Chamberlin dan Maulton (1905)
Chamberlin seorang geologist, dan Maulton
seorang astronom, keduanya bangsa Amerika mengemukakan suatu teori tentang
susunan matahari dan bumi. Teorinya terkenal dengan nama teori PLANETISIMAL. Secara garis besar teori
planetesimal dikemukakan sebagai berikut:
Di alam raya ada matahari asal. Kemudian
sebuah bintang besar mendekati matahari asal tersebut, sehingga terjadi gaya
tarik kuat dari bintang terhadap matahari.Akibatnya di permukaan matahari akan
terjadinya ledakan-ledakan yang maha dahsyat yang berupa gas yang dilepaskan
keluar dari matahari asal. Gas yang sudah lepas ini dalam perkembangan
selanjutnya mengalami kondensasi dan akibatnya menjadi massa yang padat, yang
disebut planetisimal.
c) Teori James Jeans dan
Hearld Jeffries (1917)
Pada tahun 1917
sarjana Inggris, James Jeans dan Herald Jeffries, menggunakan teori tentang
terjadinya planet-planet. Hipotesisnya dikenal dengan nama Hipotesis Tidal
James-Jeffries. Menurut teori ini pada suatu saat sebuah bintang yang hampir
sama besarnya dengan matahari melintas di dekat matahari. Hal ini menimbulkan
terjadinya pasang pada matahari. Pasang itu berbentuk seperti cerutu yang
sangat besar. Bentuk cerutu yang sangat besar ini kemudian bergerak
mengelilingi matahari dan mengalami perpecahan menjadi sejumlah butir-butir
yang tetesan kecil. Butir butir tetesan yang terbesar diantaranya karena daya
tariknya dapat menarik butir-butir yang kecil, sehingga akhirnya membentuk gumpalan-gumpalan
sebesar planet-planet yang ada sekarang. Hal yang sama juga terjadi pada
pembentukan satelit dari planet. Teori ini disebut Pasang Surut Gas.
d)
Teori
Alfred Wegener
Alfred Wegener
seorang geologist bangsa Jerman(1915) mengemukakan teorinya mengenai Pergeseran
Benua. Benua-benua yang sekarang ada seperti: Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan
Australia, dulu menjadi satu merupakan SUPER CONTINENT yang disebut PANGEA.
Kurang lebih 200
juta tahun yang lalu, Pangea mulai pecah secara perlahan namun terus bergeser,
sampai mencapai posisinya seperti sekarang ini. Dalam Pangea, letak kutub
selatan berdekatan sekali dengan apa yang akan menjadi Amerika Selatan, Afrika
Selatan, India, Australia dan Antartica. Ekuator Pangea terletak atau melalui
apa yang sekarang disebut Prancis New England.
Kira-kira 180
juta tahun yang lalu terbentuklah suatu Rift di Tengah Pangea. Rift ini makin
lebar dan mengawali terpisahnya Amerika Utara dan afrika. Kurang lebih 50 juta
tahun yang lalu rift tersebut makin terbuka dan mendalam dan meluas. Cekungan
ini akan berkembang menjadi samudera Atlantika.
Rift juga
berkembang ke arah Utara sehingga memisahkan Grenland dan Eropa. Akibat adanya
gerak horizontal benua-benua tersebut, mengakibatkan terlipatnya lapisan kerak
bumi sehingga terbentuklah jalur-jalur pegunungan besar dan menjulang.
Akibat setelah
Pangea bergeser:
a.
Karena Pergeseran Benua yang pada hakikatnya
pergeseran kerak bumi akan menimbulkan pelipatan kerak bumi sehingga terbentuk
jalur pegunungan yang cukup besar.
b.
Terbentuknya
benua-benua serta pulau dan kepulauan.
c.
Pergeseran kerak bumi
yang berlawanan arah dapatmenimbulkan rift atau cekungan.
d.
Pergeseran menyebabkan
retakan atau patahan kerak bumi, sehingga hal ini menyebabkan gerakan magma ke
atas atau keluar sehingga akan menimbulkan berbagai jenis gunung api.
D.
Asal
Mula Kehidupan di Bumi
Ada berbagai pendapat berupa
hipotesis ataupun teori untuk menjawab pernyataan tersebut.
1)
Generatio
Spontanea
Sebelum abad 17 orang menganggap
bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara spontan atau terbentuk secara
sendirinya.
Contoh
:
Ulat
timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus.
Cacing
timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur.
Dari
gudang padi, ternyata muncullah tikus.
Faham ini disebut juga abiogenesis
artinya makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari
lumpur timbul cacing. Faham ini antara lain dipelopori oleh Aristoteles.
2)
Cosmozoa
Ada pendapat bahwa makhluk hidup di
bumi ini asal usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet benda hidup yang
datang itu mungkin berbentuk spora yang aktif jauh ke bumi lalu berkembang
biak. Pendapat atau hipotesis ini terlalu lemah karena tidak didukung oleh
fakta-fakta dan juga tidak menjawab asal mula kehidupan itu sendiri.
3)
Omne
Vivium Ex Ovo
Fransisco Redi (1626-1579) ahli
biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal
dari telur lalat yang meletakkan telurnya sengaja disitu. Dari berbagai percobaannya
yang serupa ia memperoleh kesimpulan yang serupa yaitu bahwa : asal mula
kehidupan itu adalah telur atau omne
vivium ex ovo.
4)
Omne
Ovo Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
juga ahli bangsa Italia dengan percobaannya terhadap kalbu, membuktikan bahwa
jasad renik atau mikro-organisme yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu
itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan.
Ia mengambil kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih
dahulu. Maka muncullah teorinya “omne ovo
ex vivo” atau telur itu berasal dari makhluk hidupnya.
5)
Omne
Vivum Ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana
kimia Perancis melanjutkan percobaan Spallanzani dengan percobaan berbagai
mikro organisme, tumbuh kehidupan yang baru atau disebut “omne vivum ex vivo”. Teori ini disebut juga teori Biologenesis dengan konsep dasar bahwa
yang hidup itu berasal dari hidup juga. Dengan teori biogenesis ini maka teori
abiogenesis ditinggalkan orang. Akan tetapi dengan demikian asal mula kehidupan
mulai kembali menjadi masalah yang belum terungkap, namun hampir semua para
ahli sependapat bahwa asal mula kehidupan itu timbul di bumi kita ini, bukan
dari angkasa.
6)
Teori
Uray
Harold Uray (1893) seorang ahli
kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awal mulanya
kaya akan gas-gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O).
Zat-zat itu merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk
hidup.
Diduga karena adanya energi dari
aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos unsur-unsur itu mengadakan
reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula terbentuk
kira-kira sama dengan keadaan virus yang kita kenal sekarang. Zat itu
berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.
7)
Teori
Oparin-Haldane
A.I Oparin adalah ahli biologi
bangsa Rusia pada tahun 1924 mempublikasikan pendapatnya tentang “asal mula
kehidupan” namun tak mendapat sambutan para ahli.
Pendapat itu barulah ditanggapi
secara serius ketika di terbitkan tahun 1936 dalam berbagai bahasa J.B.S.
Haldane ahli biologi bangsa Inggris secara terpisah juga mempunyai pendapat
yang serupa dengan Oparin. Rangkuman dari pendapat itu singkatnya adalah
sebagai berikut : Jasad hidup terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut pada
masa di atmosfer bumi belum mengandung oksigen bebas. Senyawa organik ini
antara lain adalah asam-asam amino yang sederhana, purine dan basa pirimidin,
dan senyawa-senyawa golongan gula, kemudian terbentuk pula senyawa-senyawa
polipeptida asam-asam polinukleat dan polisakrida, yang kesemuanya itu dapat
terbentuk berkat bantuan sinar ultraviolet, kaitan listrik, panas dan sinar
radiasi.
Jasad hidup pertama disebut
“protobiont” diperkirakan hidup di alam laut kira-kira 5 sampai 10 m di bawah
permukaan laut, karena di tempat itulah mereka terlindung dari sinar ultraviolet
intensitas tinggi dari matahari yang mematikan. Baru setelah jasad hidup itu
berkembang menjadi lebih sempurna dan mampu memproduksi oksigen, maka
lama-kelamaan terdapat lapisan pelindung berupa ozon di atmosfer bumi, lalu
kehidupan mampu merayap di pantai-pantai dan yang terakhir memenuhi daratan. Teori
Oparin Haldane ini kembali kepada “generatio
spontannea” tetapi melalui proses evolusi ratusan juta tahun lamanya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Alam Semesta adalah
suatu ruang lingkup yang terdiri dari bumi dan langit yang didalamnya terdapat
kehidupan biotik dan abiotik dan segala peristiwa alam baik yang dapat
diungkapkan manusia maupun tidak. Dan teori terjadinya alam semesta yaitu Teori
Ledakan, Teori Ekspansi dan Kontraksi. Serta Teori tata surya yaitu Teori
nebula, Teori Planetesimal,dan Teori Keadaan Tetap
2. Bumi merupakan sebagian
dari gumpalan gas dari matahari yang berputar.yang sekarang ditempati manusia,
tumbuh-tumbuhan, serta makhluk hidup lainnya. Teori terjadinya bumi yaitu Teori
Kant-Laplace, Teori Planetesimal, Teori James-Jeffries, Teori Fred Hoyle, Teori
Kuiper. Serta asal mula kehidupan di bumi
menggunakan tujuh teori yaitu Generatio Spontanea, Cosmozoa, Omne Vivum Ex Ovo,
Omne Ovo Ex Vivo, Omne Vivum Ex Vivo, Teori Uray, Teori Oparin-Haldane.
B. Saran
Dengan
adanya teori-teori yang terjadi di alam semesta dan bumi kita dapat mengetahui
serta mempelajari sejarah asal mula yang terjadi menurut para ahli dan proses
terjadinya bumi dan perlu dipelajari kembali sehubungan dengan lebih majunya
ilmu pengetahuan sekarang.