MAKALAH IKD KELOMPOK 4 PGSD 2012
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan
ilmu pengetahuan saat ini berkembang dengan sangat pesat. Umat manusia dengan
kurioritasnya, selalu berusaha untuk menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan
tentang alam sekitar dan sebagainya agar memperoleh jawaban yang memuaskan.
Dulu, alam semesta merupakan hal yang sulit untuk dipahami dan penuh dengan hal
yang misterius. Namun sekarang dengan perkembangan tehknologi, manusia kini
mampu untuk memecahkan pertanyaan-petanyaan yang dulu hanya dijawab seadanya.
Alam
semesta dan tata surya dulu merupakan hal yang dapat dikatakan seperti dunia
mimpi bagi manusia, kini dapat kita pelajari dan kita ketahui dengan mudah.
Gejala-gejala alam yang misterius juga dapat kita ketahui.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
tata surya itu dan bagaimanakah asal usul tata surya?
2. Benda-benda
langit apa sajakah yang merupakan penyusun utama dari tata surya?
3. Seperti
apakah Bumi dan lapisan-lapisan Bumi itu?
C.
Manfaat
Dengan
adanya makalah ini, diharapakan kita dapat lebih mengetahui dan menambah wawasan
mengenai alam semesta, khususnya tata surya.
D.
Tujuan
1.
Mengetahui apakah yang dimaksud dengan
tata surya dan seperti apakah asal usul tata surya itu,
2.
Mengetahui benda-benda langit penyusun
tata surya, dan
3.
Mengetahui seperti apakah Bumi dan
lapisan-lapisan Bumi.
PEMBAHASAN
A.
Sistem
Tata Surya
1.
Asal
Usul Tata Surya
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri
atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya.
Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan
orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai,dan
satelit alami.
Tata
surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6x1017 km
dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat
galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi bima sakti dengan kecepatan 220
km/detik, dan dibutuhkan waktu sekitar 226 juta tahun untuk sekali mengelilingi
pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata
surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 18 kali dari semenjak
terbentuk.
a.
Hipotesis
Nebula
Hipotesis Nebula
atau teori kabut pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg pada tahun
1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775. Hipotesis serupa
juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Kemudian
hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Leplace.
Hipotesi
ini mengemukakan bahwa pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa.
Kabut ini terbentuk dari debu, es dan gas yang disebut nebula, serta unsur gas
yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut
itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas dan akhirnya
mejadi bintang raksasa atau biasanya disebut matahari. Matahari raksasa terus
menyusut dan berputar semakin cepat. Cincin-cincin gas dan es terlontar ke
sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring
dengan penurunan suhunya dan membentuk planet-planet.
b. Hipotesis Planetisimal
Thomas
C. Chamberlin dan Forest R. Moulton mengemukakan hipotesis ini pertama kali
pada tahun 1900. Hipotesis ini mengatakan tata surya terbentuk akibat adanya
bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa pembentukan
matahari. Karena jarak yang dekat tersebut, kemudian terjadi benjolan pada
permukaan matahari, dan bersama dengan proses internal matahari, bintang lain
tersebut manarik materi berulang-ulang dari matahari. Efek gravitasi bintang
mengakibatkan tebentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari.
Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain tetap berada di
orbit, mendingin dan memadat, menjadi benda-benda berukuran kecil yang disebut planetesimal dan beberapa yang besar
sebagai protoplanet. Objek-objek
tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan,
sedangkan sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
c. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang
pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Menurut hipotesis
ini, planet terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan
yang hampir bertabrakan ini menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari
matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang
kemudain terkondensasi menjadi planet. Akan tetapi, astronom Harold Jeffreys
tahun 1929 menyebutkan bahwa tabrakan itu tidak mungkin terjadi. Demikian
astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis
tersebut.
d.
Hipotesis
Kondensasi
Hipotesis kondensasi dikemukakan tahun 1950 oleh
astronom Belanda, G.P. Kuiper. Menurutnya, tata surya terbentuk dari bola kabut
raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
e.
Hipotesis
Bintang Kembar
Fred Hoyle pada tahun 1956 mengemukakan bahwa dahulu
tata surya berupa dua bintang yag hampir sama ukurannya dan letaknya pun
berdekatan, kemudian salah satunya meledak menjadi serpihan-serpihan kecil.
Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai
mengelilinginya.
2.
Bintang
dan Matahari
Bintang
adalah benda langit yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai
sumber cahaya. Hipparchus, astronom Yunani untuk petama kalinya dengan mata
telanjang mengklasifikasikan tingkat kecemerlangan bintang. Dari bintang
Magnitudo 1 dan Magnitudo 6, perbedaan tingkat kecemerlangan 100 kali lipat.
Dengan melihat tingkat kecemerlangan warna bintang, kita juga bisa mengetahui
usia bintang. Saat lahir, bintang mengeluarkan warna biru muda, semakin lama
bintang berubah menjadi merah. Semakin tinggi suhu sebuah bintang, maka
warnanya akan semakin biru, yang suhunya sedang warnanya putih dan kuning,
sedangkan bintang yang suhunya rendah berwarna merah.
Bintang
terlahir dari nebula raksasa. Partikel-partikel yang terdiri dari gas dan debu
dalam nebula tersebut, pelan-pelan saling tarik dan merapat selama milyaran
tahun. Ketika makin rapat, gaya tarik menarik akan semakin kuat, sampai suatu
saat akan terjadi tarikan yang cepat kearah pusat gravitasi nebula tersebut.
Gerakan serentak materi nebula tersebut ke satu titik menimbulkan ledakan dan
panas di pusat gravitasinya dan dari sinilah lahir sebuah bintang.
Berikut
ini adalah tabel bintang-bintang yang jaraknya dekat dengan Bumi.
Nama Bintang
|
Jarak (Tahun Cahaya)
|
Magnitudo Visual (Magnitudo Tampak)
|
Luminositas (Matahari=1)
|
Kategori
|
Matahari
|
0
|
-26.8
|
1
|
Bintang Kuning
|
Proxima Centauri
|
4,2
|
11.0
|
0,00005
|
Bintang Kerdil Merah
|
Alpha Centauri A
|
4,3
|
0,0
|
1,3
|
Bintang Kuning
|
Alpha Centauri B
|
4,3
|
1,4
|
0,36
|
Bintang Oranye
|
Bintang Barnard
|
5,9
|
9,5
|
0,00044
|
Bintang Kerdil Merah
|
Wolf 359
|
7,6
|
13,5
|
0,00002
|
Bintang Kerdil Merah
|
Leland 21185
|
8,1
|
7,5
|
0,0052
|
Bintang Kerdil Merah
|
Sirius A
|
8,6
|
-1,5
|
23
|
Bintang Putih
|
Sirius B
|
8,6
|
8,7
|
0,002
|
Bintang Kerdil Putih
|
Bintang UV A Rasi Cetus
|
8,9
|
12,4
|
0,00006
|
Bintang Kerdil Merah
|
Bintang UV B Rasi Cetus
|
8,9
|
12,9
|
0,00004
|
Bintang Kerdil Merah
|
Matahari
merupakan bintang besar yang menjadi pusat tata surya, karena semua planet dan
benda-benda di tata surya beredar mengelilinginya. Matahari berotasi, sedangkan
planet-planet melakukan rotasi dan revolusi. Jarak rata-rata matahari dengan Bumi
dinamakan satu satuan astronomi, dan besarnya kira-kira 150.000.000 km. Suhu
permukaan matahari kira-kira 6.0000C, dengan diameter 109 kali
diameter Bumi atau sekitar 1.400.000km.
Prominensa
adalah pancaran gas berbentuk kembang api merah yang menyembur dari dalam
matahari. Prominensa terjadi karena matahari terdiri dari gas hidrogen.
Hidrogen terus-menerus meledak dan berubah menjadi unsur yang lain, namun
karena gravitasinya terlalu besar, unsur tersebut tidak terlepas keluar
melainkan kembali tersedot kedalam inti.
Pada
permukaan matahari terdapat bintik hitam. Sebenarnya bintik hitam ini merupakan
daerah permukaan matahari yang yang suhunya lebih rendah dibandingkan dengan
suhu permukaan lainnya. Sehingga warnya menjadi lebih gelap, namun sebenarnya
suhunya masih lebih dari 4.000OC. Bintik hitam ini terkadang
mengalami ledakan yang biasa disebut sunflare
(semburan matahari). Pada saat terjadi ledakan bintik hitam, sunflare memancarkan energi, seperti
sinar ultraviolet, sinar x dan sebagainya. Sinar-sinar inilah yang kemudian
dapat mengacaukan lapisan ionosfer yang dianggap sebagai cermin gelombang
elektromagnetik maka muncul lah fenomena Dellinger.
Selain fenomena dellinger, terjadi
pula fenomena aurora. Saat masuk ke lapisan ionosfer, partikel yang dipancarkan
oleh flare bertabrakan dengan atom yang ada di atmosfer Bumi. Peristiwa ini
menimbulkan sinar yang indah di daerah kutub.
3.
Planet
Pada tanggal 24 Agustus
2006 di Praha Ceko, pertemuan International
Astronomical Union dikeluarkan definisi baru mengenai planet:
1)
Benda antariksa yang mengorbit
mengelilingi bintang, sementara benda tersebut bukan bintang.
2)
Memiliki massa yang cukup besar lebih
dari 5x1020 kg
3)
Berdiameter lebih dari 800 km
4)
Memiliki gravitasi cukup berat sehingga
bentuknya mendekati bulat serta membebaskan lingkungan sekitar orbit (tidak
memotong orbit planet lain).
Berdasarkan posisinya, planet di
tata surya dibagi atas planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet
yang bila dibandingkan dengan Bumi, lebih dekat dengan matahari, yaitu
Merkurius dan Venus. Sedangkan planet luar, adalah planet yang jaraknya dengan
matahari lebih jauh bila dibandingkan dengan Bumi, yaitu Mars, Jupiter,
Satrunus, Uranus dan Neptunus.
Berdasarkan besar dan massa
jenisnya planet dibagi menjadi Terrestrial
Planet dan Giant Planet/Jovian
Planet. Planet yang ukurannya kecil dan massa jenisnya tinggi disebut
Planet Terrestrial atau Keluarga Bumi. Planet-planet yang termasuk dalam
Keluarga Bumi adalah planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Giant atau Jovian Planet biasa juga disebut Planet Keluarga Jupiter merupakan
kelompok planet yang ukurannya besar namun massa jenisnya rendah, planet-planet
ini adalah Jupiter, Satrunus, Uranus dan Neptunus.
Sejak
ditetapkannya definisi planet yang baru, Pluto tidak berhak menyandang nama
planet. Berkat perkembangan teknologi observasi astronomi, diketahui bahwa
ternyata ukuran Pluto lebih kecil dibandingkan Bulan dan orbitnya oval tidak
beraturan. Status Pluto mulai diragukan pada tahun 2003, hingga akhirnya Pluto
resmi dikeluarkan dari daftar planet pada tahun 2006 dan kemudian nama Pluto
dirubah menjadi 134340, sedangkan Charon, yang dulunya dikenal sebagai
satelitnya Plutomenjadi 134340 I. Dan kini, 134340 termasuk kedalam daftar
Planet Kerdil atau Planet Katai, yaitu planet yang gravitasinya lemah
dibandingkan dengan kedelapan planet yang lainnya. Namun, standar definisi
planet kerdil dan benda-benda langit lainnya sampai sekarang masih belum
ditetapkan. Sedangkan anggota planet katai yang lainnya adalah Ceres, Haumea,
Makemake, dan Eris.
a.
Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat jaranknya
dengan Matahari. Jarak antara Merkurius dan Matahari kira-kira 57.900.000
kilometer atau 0,39 SA. Hal ini mengakibatkan suhu di Merkurius pada siang hari
bisa mencapai 430oC, sedangkan pada malam hari suhunya turun menjadi
-180oC.
Diantara Planet Keluarga Bumi, Merkurius lah yang
ukurannya paling kecil, yaitu 38% diameter Bumi dengan massa 1/18 massa Bumi
dengan periode revolusi kurang lebih 88 hari dan periode rotasinya kira-kira 59
hari. Merkurius tidak memiliki atmosfer dan satelit. Sedangkan penampakan
permukaan planet ini berupa kawah-kawah yang diduga hasil dari pengerutan pada
periode wala sejarah planet ini. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan
terdiri atas atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin
Matahari.
b.
Venus
Venus
(0,7 SA) adalah planet yang terlihat paling terang, dilihat dari Bumi. Venus
nampak paling jelas dari Bumi, karena sebagian besar atmosfer tebal di Venus
terbentuk dari karbondioksida dan Venus memantulkan 75% sinar Matahari yang
diterimanya. Karena atmosfer Venus yang tebal, maka panas terperangkap dalam
atmosfer, sehingga muncullah efek rumah kaca. Selain efek rumah kaca yang kuat,
permukaan Venus juga tertutup oleh banyak gunung berapi dengan asap yang pekat
dengan lava yang panas, hingga mahluk hidup sulit untuk hidup disana. Hal ini
pula lah yang menyebabkan Venus menjadi planet yang terpanas di tata surya
dengan suhu permukaan mencapai 465oC.
Venus
juga sering dijuluki Bintang Fajar atau Bintang Kejora karena tampak menjelang
matahari terbit atau beberapa saat sesudah matahari terbenam. Setelah bulan,
Venus adalah benda langit yang paling terang dilihat dari Bumi. Venus juga
dianggap sebagai kembarannya Bumi karena massanya yang hampir mirip dengan
Bumi, yaitu 0,815 dari massa Bumi, ukurannya pun hampir sama dengan Bumi, yaitu
12.100 km. sedangkan gravitasinya kira-kira 0,88 kalinya Bumi. Namun Venus
memiliki arah rotasi yang berbalikkan dengan Bumi, sehingga di Venus Matahari
terbit dari sebelah barat dan tenggelam dari sebelah timur. Dengan waktu tempuh
rotasi 243,2 hari dan revolusi 224,7 hari.
c.
Bumi
Bumi merupakan satu-satunya planet pada tata surya
yang mendukung kehidupan. Kombinasi cairan air, atmosfer yang terdiri atas
oksigen dan nitrogen, dan pola cuaca yang dinamis memberikan unsur-unsur dasar
untuk beraneka ragam kehidupan mahluk hidup didalamnya. Bumi memiliki bualn
sebagai satelit alami. Jarak Bumi ke Matahari adalah 1 AU, dengan diameter Bumi
12.760 km dan rotasi 23,56 menit serta revolusi 365,26 hari. Suhu terendah di
Bumi adalah -70oC dan tertinggi mencapai 55oC.
d.
Mars
Planet Mars atau yang biasa dipanggil “si planet
merah” ini memang tampak merah bila dilihat pada malam hari. Hal ini disebabkan
karena permukaan tanah di Mars yang berupa batu-batuan dan tanah liat banyak
mengandung oksida besi. Sedangkan unsur penting di atmosfer di Mars yang tipis adalah
karbondioksida dan karena hampir tidak ada uap air menjadikan Mars sangat
kering. Pemukaan Mars juga terdapat banyak gunung, yang salah satunya merupakan
gunung terbesar di tata surya, yaitu Gunung Olympus dengan diameter permukaan bawannya
500-600 km. selain gunung, juga terdapat Ngarai (canyon) Marineris.
Suhu terendah
dipermukaan Mars -120oC dan suhu tertingginya mencapai 25o C.
Jarak rata-rata Mars dari Matahari adalah 1,5 AU dengan ukuran lebih kecil dari
Venus dan Bumi (0,107 massa Bumi) dan diameter ekuatorialnya 6.790 km. Dengan
diameter Mars yang hampir separuhnya Bumi, satu harinya lebih panjang 41 menit
daripada Bumi, sedangkan satu tahun di Mars sama dengan 687 hari.
Di kutub Mars juga terdapat es seperti es yang
terdapat di kutub Bumi, es ini sebagian besar merupakan campuran air dan
karbondioksida beku. Mars memiliki dua satelit, Phobos dan Deimos. Satelit
Mars ini diduga merupakan asteroid yang terjebak oleh gravitasi Mars, karena
bentuk Phobos terlihat seperti batu hitam
gelap berukuran 15x12x11 km, dengan lubang-lubang kecil dipermukaannya.
Sedangkan Deimos, berukuran 27x21x19
km dengan lebih banyak lagi lubang pada permukaannya bila dibandingkan dengan Phobos.
e.
Jupiter
Jupiter (5,2 AU) merupakan planet terbesar di tata
surya dengan diameter 11 kalinya Bumi dengan massa 318 massa Bumi. Unsur
pembentuk utama lapisan atmosfernya adalah hidrogen dan sedikit helium. Jupiter
berotasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, yaitu sekitar 10 jam. Hal inilah
yang mengakibatkan permukaan di planet Jupiter tampak seperti belang-belang. Bintik
merah raksasa dipermukaan planet Jupiter sendiri merupakan pusaran raksasa yang
sangat besar. Namun, revolusi planet ini memakan waktu yang cukup lama, yaitu
11,86 tahun. Sedangkan planet ini memiliki cukup banyak satelit, sekitar lebih
dari 60 satelit. Tapi ini masih bisa berubah lagi, karena satelit-satelit
planet yang ditemukan akan semakin banyak seiring dengan kemajuan teknologi
observasi astronomi. Io, Europa, Ganymede dan Callisto adalah satelit Jupiter yang ditemukan oleh astronom
Italia, Galileo Galilei pada tahun 1610. Karena itulah keempat satelit ini
dikenal sebagai empat satelit Galileo. Ganymede
adalah satelit terbesar ditata surya dengan ukuran yang lebih besar dari pada
Merkurius.
f.
Saturnus
Saturnus (9,5 AU), adalah planet yang dikenal dengan
cincinnya yang terbentuk dari debu luar angkasa, batu, es dan lain-lain. Planet
ini memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter, antara lain komposisi
atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, berat planet
ini kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa Bumi, sehingga menjadi
planet yang paling tidak padat di tata surya. Satu hari di Saturnus sama dengan
10 jam 40 menit dengan masa revolusi 29,5 tahun. Dengan diameter ekuatorialnya
120.540 km dan suhu di puncak awannya -180oC.
Sejauh ini, Saturnus memiliki 60 satelit (dan tiga
yang belum dipastikan). Kecuali Titan,
kesemua satelit Saturnus tersusun atas bongkahan es, sebagian bercampur dengan
batu disana-sini. Satelit-satelit yang memiliki gravitasi sama seperti planet
ini mengitari Saturnus dan menarik cincin Saturnus. Makanya, interval jarak
cincin juga berubah. Beberapa satelit Saturnus adalah Mimas, Enceladus, Dione, Iapetus, Rhea dan Titan. Titan berukuran lebih
besar daripada Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit yang memiliki
atmosfer yang cukup berarti, berupa hidrogen dan makromolekul organik yang
kompleks. Sedangkan permukaan Titan
terdapat bagian lautan yang nampak berwarna biru tua dan diperkirakan dipenuhi
dengan etana atau metana cair. Keadaan di Titan
ini diperkirakan mirip dengan awal mula Bumi ketika belum ada kehidupan.
g.
Uranus
Uranus (19,6 AU), yang ditemukan oeh William
Herschel, astronom Inggris pada tahun 1781, berjarak kurang lebih 2.900.000.000
km dari Matahari. Jarak ini kira-kira 20 kali lipat jarak antara Matahari dan
Bumi, massanya kira-kira 14,5 kali massa Bumi. Uranus memiliki keunikan, karena
sudut rotasi planet ini miring 98 derajat dari orbit revolusinya. Hal ini lah
yang menyebabkan kutub utara dan kutub selatan di Uranus bergiliran menghadap
Matahari, sehingga selama 42 tahun terus menerus musim panas, dan begitu pula
sebaliknya. Namun demikian, temperatur musim dingin Uranus lebih tinggi dari
pada musim panas. Hal ini dikarenakan pada musim panas, molekul hidrogen yang
terdiri dari dua atom hidrogen menyerap panas dan sinar ultraviolet secara
terpisah. Ketika tiba musim dingin, keduanya akan bersatu menjadi molekul
hidrogen. Panas yang tadi diserap dilepaskan kembali. Hal inilah yang
menyebabkan saat musim dingin suhunya menjadi lebih panas.
Planet ini memiliki inti yang sangat dingin
dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Bagian
inti ini dibungkus oleh campuran air, amoniak, dan metana. Suhu di puncak
awannya -210oC. Jika dilihat dari dekat, Uranus juga sebenarnya
memiliki 11 buah cincin yang sangat tipis. Sampai saat ini, Uranus memiliki 27
satelit. Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda adalah beberapa satelit Uranus yang diketahui lewat
gambar-gambar yang dikirimkan oleh teleskop luar angkasa Hubble dan Wahana
Voyager 2. Periode rotasi planet ini 17 jam 24 menit dan periode revolusinya 84
tahun.
h.
Neptunus
Neptunus ditemukan berdasarkan perhitungan
matematika. Setelah menemukan Uranus, para astronom mengetahui bahwa planet ini
sedikit demi sedikt keluar dari orbitnya karena terseret suatu gravitasi. John
Couch Adam dari Inggris dan Urbain le Verrier dari Perancis dengan matematika
menghitung tempat yang seharusnya ada planet yang tak terlihat. Akhirnya, pada
tahun 1846, Johann Gottfried Galle dari Jerman menemukan Planet Neptunus.
Setelah itu, para astronom menemukan dua buah satelit Neptunus dan kemudian ditemukan
11 satelit lagi, hingga berjumlah 13 buah satelit.
Neptunus (30 AU)
bermassa sedikit lebih kecil daripada Uranus, tetapi memiliki 17 kali massa
Bumi sehingga lebih padat. Neptunus memancarkan panas dari dalam, tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Diameter
ekuatorialnya 49.530 km dengan volumen 57 kali volume Bumi, sedangkan massanya
17,14 kali massa Bumi. Kala revolusi planet biru ini adalah 164,79 tahun,
dengan masa rotasi 16 jam 7 menit. Suhu di puncak awan planet Neptunus adalah -210oC.
atmosfer Neptunus tersusun dari hidrogen, helium dan metana.
Neptunus juga
mempunyai 6 buah cincin, 4 buah cincin lebar dan 2 buah lainnya kecil. Ada 13
satelit yang diketahui dimiliki oleh Neptunus, diantaranya adalah Proteus dan Triton. Satelit terbesar adalah Triton
merupakan satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retro-gade)
dan satelit ini juga merupakan satelit paling dingin di tata surya dengan suhu
240o-235o dibawah nol.
Lewat
Wahana Voyager 2, diketahui bahwa di Neptunus juga terdapat pusaran raksasa
yang mirip dengan Bintik Merah Raksasa yang ada di Jupiter. Dua bintik hitam
tersebut merupakan badai besar yang dihasilkan oleh atmosfer Neptunus yang
sangat kuat. Badai raksasa sebesar Bumi tersebut berputar dengan kecepatan 2000
km/jam. Merupakan angin yang paling cepat di dalam tata surya.
4.
Asteroid
Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang
terdiri atas batuan dan mineral logam beku. Dalam tata surya diperkirakan ada
lebih dari 100.000 asteroid. Asteroid terbesar bernama Ceres dengan garis
tengah kurang lebih 685 km, namun setelah tahun 2006 Ceres diklarifikasi lebih
lanjut dan kemudian dinyatakan sebagai anggota dari Planet Kerdil. Asteroid
lainnya adalah Gaspra, Ida, Vesta, dan Hygeia.
Asteroid
banyak dijumpai diantara lintasan Mars dan Jupiter. Diantara Mars dan Jupiter
ini terdapat daerah yang disebut Sabuk Asteroid, yang merupakan kumpulan batuan
metal dan mineral. Kebanayakan asteroid ini hanya berdiameter beberapa
kilometer dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Sabuk asteroid
utama terletak diantara orbit Mars dan Jupiter, berjarak antara 2,3 hingga 3,3
AU, diduga merupakan sisa dari formasi tata surya yang gagal.
5.
Meteor
Meteor
merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi Matahari dan jumlahnya
sangat banyak. Meteor banyak mengandung besi dan nikel. Sering beberapa
diantara meteor jatuh ke Bumi. Meteor yang jatuh ke Bumi akan bergesekan dengan
atmosfer Bumi dan terbakar, hingga meteor biasanya akan habis dahulu sebelum
mencapai permukaan Bumi. Gesekan meteor dan atmosfer Bumi menghasilkan sinar
yang nampak sebagai bintang jatuh atau bintang pijar. Batu meteor yang berhasil
mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Batu ini akan meninggalkan bekas
berupah kawah pada permukaan Bumi. Kawah Barringer di Arizona, Amerika Serikat
merupakan hasil dari jatuhnya meteor ke permukaan Bumi. Kawah ini berdiameter
1.200km dengan kedalaman mencapai lebih dari 175 meter.
6.
Komet
Komet adalah bintang pengembara, yang melintasi
Matahari sambil melintas orbit elips yang sangat panjang. Komet terbentuk dari
gas, debu, dan bongkahan es sisa penciptaan tata surya. Seperti pada umumnya,
komet akan terlihat lebih bercahaya ketika posisi mereka lebih dekat dengan
matahari, karena radiasi matahari mendidihkan partikel es dan debu di inti
komet. Material berbentuk awan ini disebut kepala (coma) kadang-kadang memiliki ekor, terlihat bercahaya karena
memantulkan bentuk sinar matahari. Panjang ekor komet bisa mancapai lebih dari
100 juta kilometer. Sambil mengelilingi orbit yang oval panjang, kepala komet
selalu menghadap Matahari.
Beberapa komet yang sudah dikenal adalah Komet
Hyakutake, Komet Halley, Komet Encke (secara resmi dinamai 2P/Encke), Komet
West, Komet Ikeya-Seki, Comet Kohoutek, Komet Shoemaker-Levy 9 (SL9, secara
resmi disebut D/1993 F2), dan Komet Biela (sebutan resmi: 3D/Biela).
B.
BUMI
DAN LAPISAN-LAPISAN BUMI
Bumi diperkirakan telah terbentuk
sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga
dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak Bumi dengan matahari
sekitar 150 juta km.Bumi berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km. Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis makhluk
hidup.permukaan Bumi terdiri atas daratan dan lautan.
Bentuk Bumi agak pipih di kedua
kutubnya, bergaris tengah ekuatorial 7.923mil,sedangkan antar kutub 7.900 mil.
Berat jenisnya 5,5 dan beratnya 6,6 × 1.021 ton. Inti dalam Bumi tebalnya 815
mil, inti luar 1.360 mil, mantel Bumi 1.800 mil, dan lapisan lithosfer 20 mil.
Lapisan Bumi yang cair disebut hidrosfer yang menutupi 71 % muka Bumi dengan
kedalaman rata-rata 4.000 meter, sedangkan lapisan yang berupa gas disebut
atmosfer, terdiri atas troposfer setebal 10 mil. Sesudah troposfer adalah
lapisan stratosfer dengan ketebalan antara 10-50 mil, pada lapisan ini terdapat
lapisan ozon yang dapat yang dapat menolak datangnya sinar ultraviolet
berintensitas tinggi dari sinar matahari yang dapat merusak lapisan ionosfer. Secara
struktur, lapisan Bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1.
Kerak Bumi (crush) merupakan kulit Bumi bagian luar
(permukaan Bumi). Tebalnya mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang
terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal
bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak Bumi mencapai 1.100
. Lapisan kerak Bumi
dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan lifoster.
2.
Selimut atau
selubung (mantle) terletak di bawah
lapisan kerak Bumi. Tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan
padat.suhu dibagian bawah selimut Bumi mencapai 3.000
.
3.
Inti Bumi (corel), yang terdiri atas material
cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang
terdapat pada kedalaman 2.900-5.200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan
inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km
dan terdiri atas besi cair yang suhu nya mencapai 2.200
. Inti dalam
merupakan pusat Bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam
terdiri atas nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500
Berdasarkan susunan kimianya, Bumi dapat dibagi
menjadi empat bagian, yakni sebagai berikut:
1.
Bagian padat (Lifosfer) yang terdiri atas tanah dan
batuan. Lifosfer berasal dari bahasa
Yunani, yaitu lithos artinya batuan, dan
sphere artinya lapisan. Lifosfer
merupakan lapisan kerak Bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan
ketebalan rata-rata 1.200 km. Lifosfer tersusun dalam dua lapisan,yaitu kerak
dan selubung, yang tebalnya sekitar 50-100 km. Lifosfer merupakan lempeng yang
bergerak sehingga menimbulkan pergeseran benua. Penyusun utama lapisan lifosfer
adalah batuan yang terdiri atas campuran antar mineral sejenis atau tidak
sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan pembentuk
lifosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinggi dan
terdapat di bawah kerak Bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan
sampai menjadi batuan beku,batuan sedimen, dan batuan metamorf. Lifosfer
terdiri atas dua bagian utama,yaitu sebagai berikut.
a.
Lapisan sial
(Silisium dan alumunium), yaitu lapisan kulit Bumi yang tersusun atas logam
silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk Si02 dan Al2O3..
Pada lapisan sial (Silisium dan alumunium) ini, antara lain terdapat batuan
sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang
terdapat didaratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat
padat, dan batu bertebaran rata-rata 35 km.
b.
Lapisan sima (silisium
magnesium), yaitu lapisan kulit Bumi yang tersusun oleh logam-logam silisium
dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan sial karena mengandung
besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan
merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
2.
Bagian cair (hidrosfer) yang terdiri atas berbagai
bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau, dan samudra. Hidrosfer merupakan
senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi
hidrogen karbondioksida (H2O). Hampir sekitar 71% dari permukaan Bumi
merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti seluruh permukaan Bumi
disebut hidrosfer
3.
Bagian udara (atmofer)
yang menyelimuti seluruh permukaan Bumi. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti
Bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam
atmosfer terjadi, terutama karena pengaruh pemanasan sinar matahari dan
perputaran Bumi. Perputaran ini mengakibatkan massa udara bergerak sehingga
terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat dalam atmosfer dan
menimbulkan arus angin.
4.
Biosfer, yaitu
bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme atau lapisan tempat tinggal
makhluk hidup.termasuk semua biosfer adalah semua bagian permukaan Bumi yang
dapat dihuni oleh makhluk hidup. Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur
yang berasal dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun
atmosfer.secara fisik, biosfer terbagi menjadi tiga komponen, yaitu lifosfer, hidrosfer,
dan atmosfer.
Salah
satu bentuk lingkungan hidrosfer adalah terbentuknya gambut. Gambut terletak di antara atmosfer dan lifosfer, pada lain
pihak tumbuh juga dalam hidrosfer. Gambut merupakan bentuk organis sebagai asal
mula pembentukan batu bara, didalamnya hidup beragam mikroplankton yang amat
cepat pertumbuhan, tetapi umurnya sangat pendek,dan ketika mati akan terendap
dalam rawa. Lapisan gambut mengandung semua macam garam makanan tanaman yang
terlarut dalam air tanah. Menurut kondisi dan bersifat-sifatnya, gambut dapat
dibedakan menjadi sebagai berikut.
a.
Gambut topogen, yaitu lapisan tanah gambut yang
terbentuk karena genangan air yang terhambat drainasenya pada tanah-tanah
cekung di belakang pantai, pedalaman atau pegunungan. Gambut jenisnya ini
umumnya tidak begitu dalam, hingga sekitar 4 m saja, airnya tidak begitu asam, dan
relatif subur dengan zat hara yang berasal dari lapisan tanah mineral di dasar
cekungan, air sungai sisa-sisa tumbuhan, dan air hujan. Gambut topogen relatif
tidak banyak di jumpai. Terdapat pada tanah dataran jawa (Pangandaran), Sumatra,
dan di tanah pegunungan Jawa dan Sulawesi .
b.
Gambut ombrogen, sebagai gambut pantai, gambut
ini lebih sering di jumpai, meskipun semua gambut ombrogen bermula sebagai
gambut topogen.gambut ombrogen lebih tua umurnya.umumnya, lapisan gambut lebih
tebal, hingga kedalaman 20 meter, dan permukaan tanah gambutnya lebih tinggi
dari pada permukaan sungai didekatnya. Kandungan unsur hara tanah sangat
terbatas, hanya bersumber dari lapisan gambut dan air hujan sehingga tidak
subur.sungai atau drainase yang keluar dari wilayah gambut ombrogen mengalirkan
air yang keasamannya tinggi (pH 3,0-4,5), mengandung banyak asam humus dan
warnanya cokelat kehitaman seperti warna air teh yang pekat. Itulah sebabnya, sungai-sungai
semacam itu di sebut juga sungai air hitam.
Gambut ombrogen kebanyakan terbentuk
tidak jauh dari pantai. Tanah gambut ini kemungkinan bermula dari tanah endapan
mangrove yang kemudian mengering; kandungann garam dan sulfide yang tinggi di
tanah itu mengakibatkan hanya sedikit dihuni oleh jasad-jasad renik pengurai. Dengan
demikian, lapisan gambut mulai terbentuk di atasnya.penelitian di Sarawak
memperlihatkan bahwa gambut mulai terbentuk di atas lumpur mangrove sekitar
4.500 tahun yang lalu, pada awalnya dengan laju penimbunan sekitar 0,475m/100
tahun (pada kedalaman gambut 10-12m), tetapi kemudian menyusut hingga sekitar
0,223m/100 tahun pada kedalaman 0-5m. Agaknya semakin tua hutan di atas tanah
gambut ini tumbuh semakin lamban akibat semakin berkurangnya ketersediaan hara.
Terdapat di dataran tanah Sumatera, Kalimantan, dan Irian. Dikota Palangkaraya,
Kalimantan Tengah, dibangun di atas lahan gambut ombrogen.
Di Bumi enam lempengan utama sebagai berikut.
1.
Lempengan
Amerika, terdiri atas Amerika Utara dan Selatan serta setengah dari dasar
bagian barat Samudra Atlantik.
2.
Lempengan
Afrika, terdiri dari Afrika dan sebagian samudra sekitarnya.
3.
Lempengan
Eurasia, terdiri dari Asia, Eropa, dan dasar laut sekitarnya.
4.
Lempengan India,
yang meliputi anak benua dan dasar samudra sekitarnya.
5.
Lempengan
Australia, terdiri atas Australia dan samudra di sikitarnya.
6. Lempengan Pasifik, yang mendasari Samudra Pasifik.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tata
surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips,
meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit alami.
Sedangkan asal usul tata surya masih berupa hipotesis, diantaranya adalah
Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang,
Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar.
Benda-benda
langit penyusun utama tata surya adalah bintang dan Matahari, Planet-planet,
Asteroid, Meteor dan Komet.
Bumi diperkirakan telah terbentuk
sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga
dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Secara struktur, lapisan Bumi
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1.
Kerak Bumi (crush) merupakan kulit Bumi bagian luar
(permukaan Bumi).
2.
Selimut atau
selubung (mantle) terletak di bawah
lapisan kerak Bumi.
3.
Inti Bumi (corel), yang terdiri atas material cair
dan inti dalam merupakan pusat Bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar
2.700 km.
B.
Saran
Alam
semesta sebanarnya suatu hal yang sebenarnya sangat penuh dengan misteri,
bahkan hingga sekarang. Dalam pembahasan di makalah ini, masih banyak
kekurangan, sehingga diharapkan pembaca mampu mencari refrensi yang lebih
lengkap lagi. Mengingat perkembangan teknologi astronomi yang kian pesat tiap
tahunnya, bukan tidak mungkin kemudian makalah ini menjadi tidak relevan lagi
karena perubahan teknologi yang semakin maju.
DAFTAR PUSTAKA
Cyo,
Kyung Cheol, Lee Kwang Woong, Grimsure. 2009. Why? The Universe. PT Elex Media Komputindo: Jakarta.
Herabudin.
2010. Ilmu Alamiah Dasar. Pustaka
Setia: Bandung.
Tim
Redixta. 2007. Ensiklopedia Ilmu
Pengetahuan Alam Fisika. CV Aneka Ilmu: Semarang.