MAKALAH IKD KELOMPOK 3 PGSD 2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi ini membahas mengenai alam
semesta dan isi dari alam semesta, yang di dalamnya membahas bagaimana alam
semesta terbentuk, apa saja isi alam semesta dan alam semesta itu apa ?
Dalam materi ini kita akan mempelajari
lebih mendalam lagi mengenai alam semesta yang di mulai dari mikrokosmos,
makrokosmos, umur alam semesta, gaya newton, planet, matahari, satelit,
meteorid, komet dan asteroid. Mempelajari materi ini memang sangat menarik
karena mambahas tata surya.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah
alam semesta ?
2. Bagaimana
alam semesta dan isi alam semesta ?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui alam semesta.
2. Untuk
lebih mengenal alam semesta dan isi alam semesta.
BAB II
KAJIAN
TEORI
A.
Alam
Semesta
Pengertian alam semesta mencakup
mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran yang sangat kecil. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar.
B.
Mengenal
Alam Semesta dan Isi Alam Semesta
a.
Mengenal
Alam Semesta
Bagaimana alam semesta ini tercipta? Dan
berapa umurnya? Ilmu pengetahuan sangat luas, kadang-kadang berhadapan dengan
masalah yang sangat kecil umurnya seperti sel. Tetapi kadang-kadang
dihadapankan pada masalah yang sangat besar ukuranya seperti alam semesta.
Mikrokosmos mempelajari hal-hal kecil yang berukuran kecil. Sel, atom, proton,
dan electron merupakan beberapa contoh dari mikrokosmos. Sedangkan Makrokosmos
yang mempelajari hal-hal besar seperti alam semesta. Sedangkan mikrokosmos dan
makrokosmos termasuk kedalam alam semesta.
a) Mikrokosmos
Pada tahun 1665 ilmuan bangsa inggris
Robert Hooke dengan menggunakan mikroskop yang masih sederhana, melihat bahwa
gabus terdiri dari struktur gelembung berdinding seperti sarang lebah. Rongga
berdinding ini disebut sel oleh para ilmuan dan sel ini sebagai kotak-kotak
kecil yang berisi kehidupan. Dengan mikroskop modern dapat dilihat bahwa sel
bukan hanya sebagai wadah kehidupan, tetapi lebih merupakan bahan kehidupan.
Sampai saat ini belum ada ahli kimia yang mampu meniru produksi antibody
tertentu padahal merupakan kegiatan rutin setiap hari bagai para ahli.
Mikroskop yang mempunyai perbesaran
seribu kali dapat dipergunakan untuk mengamati Euglena. Euglena ialah organisme
bersel tunggal dan dapat diambil sebagai contoh dari prilaku sel dan sebagai
suatu kesatuan. Dari organisme ini ternyata dapat diterapkan pada organisme
tinggkat tinggi seperti manusia, sehingga proses kehidupan dapat dipelajari.
Mempelajari mikrokosmos benar-benar menakjubkan karena dalam ukuran yang sangat
kecil. Kenyataan awal kehidupan yang di
pelajari pada mikrokosmos sama menariknya dalam dunia makrokosmos yang
berukuran sangat besar sebagai awal
perkenalan untuk alam semesta.
b) Makrokosmos
Setelah Galilie (1564-1642) menemukan
teleskop, makin banyak benda langit ditemukan. Teleskop refraktor yang di
temukannya mampu menjadikan mata manusia ”lebih tajam” dalam mengamati benda
langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi lima abad yang lalu membawa manusia untuk memahami
benda-benda langit yang terbebas dari selubung mitologi.
Keindahan benda langit sangat menarik
perhatian, sehingga banyak teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan
mengenai cara terbentuknya tata surya. Pada awal abad 20 salah satu teori
menyatakan bahwa planet-planet terbentuk dari sebagian bahan matahari yang
terlempar keluar yang disebabkan oleh adanya bintang lain yang bergerak
mendekati matahari. Akibatnya terjadi gaya tarik antara matahari dengan
bintang-bintang. Dari gaya tarik-menarik inilah yang menyebabkan sebagian bahan
matahari terlempar keluar, dan membentuk planet.
Lain halnya dengan teori yang
dikemukakan oleh Immanuel kant dan laplace dan disempurnakan oleh Gerald P
kuiper dan CF van wiszacker yang disebut dengan teori kondensasi. Teori ini
mengatakan “mula-mula ada kabut gas dan debu atau nebula, karena mendingin lalu menyusut semakin lama
semakin cepat berputar dan akhirnya berbentuk bulat pipih dan cakram”.
Kebanyakkan bahan berada di tengah dan membentuk matahari sedangkan bahan yang
keluar membentuk planet-planet. Jika tata surya sesuai dengan teori ini tentu
di jagad raya ini banyak tata surya.
b. Umur Alam Semesta
Ahli fisika menyakini bahwa jagad raya
atau alam semesta ini berawal dari unsure nitrogen, sedangkan unsure-unsur
lainnya merupakan sintesis yang terjadi di bagian dalam planet, awal sintesis
bumi diperkirakan 15 milyard tahun yang lalu. Dari sintesis ini maka munculah
efek doppler dan gaya newton.
a.)
Efek
Doppler
alam semesta terbentuk unsur
radioaktifitas yang belum ada, materi bukanlah merupakan materi seperti yang
kita kenal yaitu molekul maupun atom bahkan proton dan electron yang seperti
kita pikirkan sebagai bahan dasar pembentuk alam semesta, mungkin alam semesta
tersebut belum terbentuk seperti yang kita kenal sekarang.
Dengan demikian pengukuran unsure alam
semesta dengan cara pelapukan unsure radioaktifitas suatu zat sangat tidak
teliti. Tetapi salah satu fakta sederhana yang dikenal dan ditemukan setiap
hari dapat diterapkan untuk memperkirakan umur jagad raya ini. Hukum fisika
yang dapat menerangkan gejala tersebut dikenal dengan efek Doppler. Efek
Doppler ialah, adanya gejala penurunan frekuensi gelombang yang bergerak
menjahui pengamat dan sebaliknya bila benda mendekati pengamat akan mengalami
kenaikan frekuensi gelombang. Kebenaran efek Doppler dapat dibuktikan dengan
jalan berdiri di sisi sel kereta api yang sedang membunyikan pluit. Ketika
kereta api mendekat akan didengar nada peluit yang meninggi yang frekuensinya
bertambah besar, seterusnya setelah kereta api menjahui pengamat didengar nada
peluit yang rendah yang berarti frekuensinya menurun. Karena cahaya juga
bersifat gelombang seperti halnya gelombang bunyi maka benda langit bergerak
menjauhi frekuensi cahaya dan akan menurun bergeser kewarna merah, tetapi bila
benda langit bergerak mendekati frekuensi cahayanya akan menaik bergerak ke
warna ungu.
Bila efek Doppler diterapkan, pengamatan
pada kedudukannya dan kecepatannya
menjauhi pengamat dalam galaksi, maka tidaklah sulit untuk menghitung berapa
lama tata surya ini menempuh perjalanannya keluar. Kecepatannya dapat dihitung
dengan jalan mengamati pergeseran frekuensi cahaya yang nampak.
Alam semesta mula-mula dalam keadaan
mampat, tidak menetap dan meledak juga melemparkan gumpalan besar dan melayang
dari tempatnya serta mengembang bergerak menjauh. Maka terbentuklah galaksi,
sebagian memadat menjadi planet-planet. Bila jarak antara galaksi dapat
ditentukan, maka umur jagad raya atau alam semesta ini dapat ditentukan, yaitu
dengan jalan membagi jarak dengan kecepatan mengambangnya. Menurut perhitungan,
umur alam semesta ini berkisar antara sepuluh sampai lima belas milyar tahun.
b.)
Gaya
Newton
Dalam sirkuit balapan mobil pada jalan
yang berbelok dibuat miring. Rancangan semacam ini di buat untuk mengimbangi
gaya sentrifugal ketika mobil bergerak melintasinya. Pasangan gaya dan
kecepatan gerak melingkar ini dipelajari dengan baik dalam hukum mekanika
tentang gerak. Demikian pula menurut hukum interaksi gaya tarik pada benda
langit yang dasarnya telah dikemukakan oleh sir Isaac newton (1645-1727) dan
johanes kepler (1571-1650).
Jika alam semesta dimulai dengan
ledakan, maka pada saat meledak merupakan saat terjadinya awal perubahan
sehingga alam semesta memuai, tetapi gaya tarik menarik antara galaksi akan
memperlambat pemuaian itu, akhirnya berhenti dan bergerak kearah sebaliknya,
dan pengerut alam semesta bergerak kembali kekeadan dasarnya, kemudian meledak,
lalu memuai. Peristiwa ini akan terulang kembali. Jadi akan timbul pertanyaan,
mungkinkah alam semesta yang kita kenal saat ini merupakan pengulangan alam
semesta lampau?
Bangsa mesir telah memanfaatkan susunan
bintang untuk menyusun penanggalan, seolah-olah melihat keabadian dan
keteraturan bintang-bintang yang ternyata bintang tersebut mengalami perubahan, evolusi dan
kematian pula, seperti halnya bumi dan penghuninya. Kapankah alam semesta ini
berakhir? Beberapa perhitunhgan telah dilakukan dengan beberapa pengendalian
yang ideal, tetapi disadari, masih merupakan materi yang belum terpecahkan
secara pasti.
D.
Isi
Alam Semesta
Galaksi adalah kumpulan miliaran tata
surya yang luas sekali. Bumi kita merupakan bagian dari suatu system tata surya
penyusun galaksi bima sakti. System tata surya kita terdiri atas matahari,
planet-planet, dan benda-benda langit lainya. Planet-planet penyusun tata surya
kita adalah Merkurius,Venus, Bumi, Mars,Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Benda-benda lain penyusun tata surya kita adalah satelit, meteorid, komet, dan
asteroid.
Bumi dan benda-benda langit lainnya
berada dalam suatu pola yang teratur. Dengan begitu, bumi tidak bertabrakan
dengan benda langit lain. Semuanya secara
langsung dan tidak langsung,
beredar mengelilingi matahari. Dilangit, banyak sekali benda lain yang serupa
dengan matahari. Bintang dilangit yang berkedip-kedip berkedudukan sama seperti
matahari. Bintang-bintang itu juga mempunyai susunan planet tertentu seperti tata
surya.
a.) Matahari
sebagai pusat tata surya
Matahari adalah sebuah bintang yang
menjadi pusat tata surya kita. Matahari tergolong bintang karena memancarkan
cahayanya sendiri. Matahari dikelilingi oleh planet-planet karena
gravitasi(gaya tarik) matahari sangat besar, matahari merupakan bola gas yang
bercahaya. Suhu pada permukaannya lebih kurang 6.000˚C, sedangkan pada bagian
dalamnya lebih panas lagi, yaitu kira-kira 15 juta˚C. diameternya kira-kira 109
kali diameter bumi, dan letaknya lebih kurang 150 juta km dari bumi kita .
matahari merupakan benda langit yang memancarkan cahaya sendiri. Oleh karena
itu, matahari disebut juga sumber cahaya atau bintang.
b.) Planet-planet
Selain matahari, kadang-kadang kita
melihat di langit benda-benda yang berpindah-pindah di antara bintang-bintang.
Benda-benda yang demikian disebut planet. Apakah perbedaan planet dan bintang ?
bintang mempunyai cahaya sendiri sedangkan planet tidak mempunyai cahaya
sendiri. Jadi planet adalah benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri
dan planet hanya memantulkan cahaya dari bintang. Apabila diamati planet-planet
tidak berkedip-kedip, sedangkan bintang selalu berkedip-kedip.
Pada bulan agustus 2006, para ahli
astronomi tingkat dunia menyepakati aturan baru tentang pengertian planet, yaitu
:
·
Planet adalah benda angkasa yang
mengorbit mengelilingi sebuah bintang dan ia sendiri bukanlah sebuah bintang.
·
Planet berukuran sangat besar sehingga
mampu memp[ertahankan bentuk bulat seperti bola.
·
Orbit (garis edar) planet tidak boleh
bersinggungan dengan orbit planet tetangganya.
Kita telah mengenal ada Sembilan planet
yang mengiringi matahari. Kesembilan planet itu ialah Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus dan Pluto. Berdasarkan peraturan baru tentang pengertian
planet tersebut, maka planet Pluto tidak lagi di masukkan ke dalam golongan
planet. Hal ini di sebabakan karena orbit Pluto bersinggungan dengan orbit
neptinus. Jadi, tata surya kini hanya memiliki delapan planet yang mengelilingi
matahari. Planet-planet itu mengelilingi matahari karena adanya gaya grativasi
matahari. Gaya grativasi matahari lebih besar dari pada gaya grativasi
planet-planet. Oleh karena itu planet-planet yang berputar mengelilingi
matahari, bukan sebaliknya.
Berdasarkan letak garis edarnya,
planet-planet digolongkan atas dua bagian, yaitu planet dalam dan planet luar.
Planet dalam adalah planet-planet yang lintasan edarnya berada di antara
matahari dan bumi ,yang termasuk planet dalam adalah Merkurius dan Venus.
Planet luar adalah planet-planet yang lintasan edarnya berada di luar peredaran
bumi yaitu : Mars, Yupiter, Seturnus, Uranus, dan Neptunus. Dari delapan planet
yang ada, planet yang dapat kita lihat tanpa menggunakan alat bantu selain bumi
adalah Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus. Sementara untuk melihat
planet lainnya, kita harus menggunakan teropong atau teleskop.
c) Satelit
Satelit adalah benda langit yang
mengiringi planet-planet selama planet mengelilingi matahari. Satelit bergerak
(beredar) mengelilingi planetnya masing-masing. Oleh karena itu, satelit
disebut juga pengiring planet. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alam dan
satelit buatan. Satelit alam adalah satelit yang secara alami sudah ada
mengiringi berbagai planet dan bukan di ciptakan ataupun di ciptakan oleh
manusia. Sedangkan satelit buatan adalah satelit yang sengaja dibuat oleh
manusia dan diluncurkan ke angkasa untuk tujuan tertentu dengan menggunakan
roket.
Ada beberapa planet yang mempunyai
satelit alam misalnya,Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Satelit alam yang dimiliki setiap planet berbeda-beda jumlahnya. Bumi memiliki
1 satelit, Mars 2 satelit, Yupiter 16 satelit, Saturnus 18 planet, Uranus 15
satelit dan Neptunus 8 satelit. Jumlah satelit alam tersebut bisa berubah
seiring ditemukannya satelit-satelit lain dengan menggunakan teknologi yang
lebih modern lagi.
Satelit buatan adalah satelit yang
biasanya digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu dan dibuat oleh manusia.
Dinegara yang sudah maju, selain sebagai alat komunikasi, satelit buatan ada
juga digunakan untuk memata-matai musuh dan ada juga sebagai pemandu pelayaran
atau penerbangan dll. Contoh roket yang diluncurkan ke angkasa yaitu satelit
komunikasi Palapa C1 milik Negara kita pada tanggal 1 februari 1996 di lakukan
oleh roket ATLAS 2 AS milik Amerika Serikat.
d) Meteorid
Meteorid adalah benda yang
melayang-layang di angkasa luar. Benda ini tersusun dari batuan kecil yang
sangat banyak. Meteorid yang terlalu dekat dengan bumi dapat terpengaruh gaya
tarik bumi dan masuk ke atmosfer bumi. Saat memasuki atmosfer bumi, meteorid
akan bergesekan dengan udara sehingga menimbulkan bunga api. Meteorid yang
berpijar bergerak cepat dan tampak sebagai bintang jatuh atau bintang beralih
atau yang disebut meteor.
Saat memasuki atmosfer bumi, meteorid
dapat terbakar habis sebelum mencapai permukaan bumi. Namun ada juga pecahan
meteorid yang memasuki bumi. Pecahan meteorid itu berupa bongkahan batu
berwarna hitam dan keras yang disebut meteorid. Pecahan meteorid yang menghantam
permukaan bumi dapat menimbulkan ledakan dahsyat dan meninggalkan bekas lubang
seperti kawah. Misalnya kawah barringer di Arizona, Amerika serikat.
e) Komet
Komet adalah badan tata surya kecil,
biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatile.
Menurut buku lain komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan
garis edar atau orbit yang berbentuk sangat lonjong dan menyerupai bintang.
Komet memiliki cahaya sendiri dan juga memantulkan cahaya matahari. Oleh sebab
itu, komet tampak berpijar dan memiliki ekor cahaya. Sehingga komet juga
disebut bintang berekor.
Saat sebuah komet memasuki tata surya
bagian dalam, kedekatan jaraknya dari matahari menyebabkan permukaan esnya
bersublimentasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma,ekor gas, dan debu
panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang. Dan saat mendekati
matahari, komet mendapatkan dorongan angin matahari sehingga ekornya yang
berpijar berada di belakangnya. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang
dapat membeku jika jauh dari matahari. Ekor komet selalu mendekati matahari.
Pada saat komet bergerak mendekati matahari, ekornya berada dibelakang.
Sedangkan pada saat komet bergerak menjahui matahari, ekornya berada di depan.
Panjang ekor komet mencapai jutaan kilometer. Semakin mendekati matahari maka
semakin panjang juga ekor komet.
Komet yang muncul ditata surya kita
dapat dilihat pada masa yang tidak tentu. Beberapa komet yang telah dikenal:
komet Encke, muncul setiap 3 tahun, komet halley, muncul setiap 76 tahun dll.
f) Asteroid
atau Planetoid
Asteroid atau Planetoid ialah
benda-benda langit berukuran kecil yang mengelilingi matahari pada lintasan
tertentu. Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan
dan mineral logam beku. Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai
mikroskopis pada semua asteroid kecuali ceres yang terbesar. Bentuk sisinya
tidak beraturan sehingga orang mengatakan bahwa asteroid adalah pecahan-pecahan
sebuah benda langit.
Bentuk lintasanya menyerupai lingkaran
dan kebanyakan berada di sabuk asteroid yang berada di antara orbit Mars dan
Yupiter, yang terdapat kumpulan batuan metal,dan mineral. Kebanyakan asteroid
ini hanya berdiameter beberapa kilometer , dan beberapa memiliki diameter 100
km atau lebih. Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit mars dan yupiter,
berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari. Asteroid terbesar yang telah ditemukan ialah ceres
dengan diameter 770 km.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
· Alam
semesta adalah alam semesta mencakup mikrokosmos dan makrokosmos.
· Alam
semesta di mulai dari mikrokosmos, makrokosmos, efak Doppler dan gaya Newton.
Sedangkan isi alam semesta adalah matahari, planet-planet, satelit, meteorid,
dan komet.
B.
Saran
Penulisan tugas ini tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangatlah kami harapkan untuk menyempurnakan tugas ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi, abu dan supatmo. 2004. Ilmu alamiah dasar. Rineka cipta: Jakarta.
Herabudin.
2010. Ilmu alamiah dasar iad. Pustaka
setia: Bandung.