MAKALAH IKD KELOMPOK 2 PGSD 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari
tentang pengungkapan rahasia dan gejala alam, meliputi asal usul alam semesta
dengan segala isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa
yang terjadi. Manusia memilki rasa ingin tahu terhadap alam hingga menyebabkan
diperolehnya pengetahuan dari alam semesta ini. Pengetahuan dari alam semesta
inilah yang nantinya akan berkembang dan menjadi dasar ilmu pengetahuan alam.
Dengan pengetahuan tersebut, informasi akan terus bertambah dan berkembang dari
masa ke masa, serta berkembang sesuai zamannya, sejalan dengan cara berfikir
dan alat bantu yang ada pada saat itu. Oleh karena itu, pengetahuan alam sangat
penting dalam kehidupan dan perkembangan zaman.
Sejalan dengan cara berfikir dan sifat manusia yang
tidak pernah puas dengan apa yang sudah diketahuinya, menjadikan ilmu
pengetahuan menjadi siklus yang akan terus berkembang. Munculnya istilah
“metode ilmiah” tidak lepas dari hal di atas. Dalam hal ini, metode ilmiah
merupakan jembatan untuk berkembangnya ilmu pengetahuan alam. Betapa pentingnya
ilmu pengetahuan alam dengan bantuan metode ilmiahnya menjadikan berbagai
negara dan elemen-elemen di dalamnya berlomba lomba untuk menjadi lebih baik
lagi. Karena berbeda zaman akan berbeda pula pengetahuan yang di dapat serta
bertambah pula pengetahuan yang ada. Ilmu pengetahuan alam sangat berpengaruh
pada segala aspek dan segala bidang. Metode ilmiah menjadi suatu yang penting yang
di dalamnya terdapat langkah langkah operasional yang mendukung terciptanya
pengetahuan.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan
pengetahuan tersusun secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan
interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui metode dan
sikap ilmiah. Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas, dan mendalam sesuai
dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya
cabang-cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak
proses yang penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang ilmu
yang merupakan kombinasi dari cabang-cabang yang telah ada, seperti Kimia
Fisika, Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. Pembagian IPA dalam berbagai cabang
tersebut sebenarnya untuk lebih mempermudah mempelajari alam seisinya dari
sudut pandang tertentu. Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni
sasaran yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam semesta
yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses,
mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi.
Di era globalisasi saat ini sangat dituntut untuk
penemuan hal-hal yang yang baru, pengetahuan yang baru agar bisa bersaing dan
bisa mengimbangi perkembangan yang ada. Dengan metode ilmiah IPA klasik
tercipta banyak sekali ilmu pengetahuan yang menjadi dasar untuk metode ilmiah
IPA modern yang nantinya akan menemukan pengaetahuan-pengetahuan yang baru
dengan alat bantu dan cara berfikir yang lebih dari IPA klasik.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
metode ilmiah dikatakan sebagai dasar IPA?
2. Bagaimana
perkembangan IPA?
3. Apa
saja ruang lingkup IPA serta pengembangannya?
C.
Manfaat
Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak. Khususnya kepada mahasiswa untuk
menambah pengetahuan dan wawasan dalam Mempelajari Perkembangan
Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam.
D.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
bagaimana metode ilmiah dikatakan sebagai dasar IPA
2. mengetahui
bagaimana perkembangan IPA
3. mengetahui
apa saja ruang lingkup IPA serta pengembangannya
BAB II
PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA
A. Metode Ilmiah Sebagai Dasar Ipa
1. Pengertian Metode Ilmiah
Ilmu pengetahuan dipelajari untuk
menemukan kebenaran, tetapi kebenaran terdiri atas bebrapa macam, tergantung
pada metode yang digunakannya, diantaranya adalah sebagai berikut
a. Kebenaran absolute
yaitu kebenaran mutlak. Cirri kebenaran mutlak adalah kebenaran yang benar
dengan sendirinya, tidak berubah-ubah dan tidak membutukan pengakuan dari siapa
pun agar menjadi benar
b. Kebenaran relative
merupakan kebenaran yang berubah-ubah dengan demikian kebenaran ditemukan
selalu bersifat sementara
c. Kebenaran konsistensi
merupakan kebenaran yang disebabkan oleh adanya kesesuaian antara teori dan
realitas
d. Kebenaran spekulatif
merupakan kebenaran yang bersifat kebetulan dengan sepenuhnya mengutamakan
kekuatan lgika yang sistematis dan mendalam
e. Kebenaran religious
merupakan kebenaran yang didasarkan pada keyakinan atas nilai-nilai agama
f. Kebenaran normative
merupakan kebenaran yang didasarkan pada aturan dan tradisi yang berlaku
dilingkungan masyarakat secara turun-temurun
g. Kebenaran ilmiah
merupakan kebenaran yang didasarkan pada uji coba empiris dan rasional
Pengetahuan manusia dalam memecahkan
masalah muncul karena manusia ingin terbebas dari beban masalahnya. Manusia
setiap hari melakukan berbagai pengamatan terhadap peristiwa yang dialaminya.
Ada yang hanya menyaksikan tingkah laku orang lain dan ada pula yang bertindak
sebagai subjek dari masalah yang sedang diteliti orang ain. Sebenarnya, setiap
masalah peru pemecahan, tetapi cara pemecahannya berbeda-beda.
Kebenaran ilmiah muncul disebabkan oleh
banyaknya masalah yang dihadapi manusia, lalu manusia bermaksud memecahkan
masalah yang dihadapinya secara rasional dan empiris.
Dengan pemahaman tersbut pengertian Metode Ilmiah adalah suatu system
pemikiran dan pengembangan ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis,
logis, kritis, empiris, dan didasarkan pada uji validitas melalui berbagai
percobaan di laboraturium dan atau verifikasi data secara realistic. Metode
ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam mempelajari ilmu alam,
terutama dalam pemecahan masalah yang diakhiri dengan penarikan kesimpulan umum
atau melakukan generalisasi melalui pengolahan data, yakni uji data dan
interpretasi secara ilmiah.
2. Kriteria
Ilmu Pengetahuan
Tidak semua pengetahuan dapat
disebut sebagai ilmu,karena ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya
harus memenuhi syarat tertentu.
Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu
jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.
Logis
atau masuk akal
yaitu sesuatu
dengan logika atau aturan berpikir yang ditetapkan dalam cabang ilmu
pengetahuan yang bersangkutan. Definisi, aturan, inferensi, probabilitas, kalkulus,
dan sebagainya merupakan bentuk logika yang menjadi andasan ilmu pengetahuan.
b.
Objektif
atau sesuai dengan fakta.
Fakta adalah
informasi yang diperoleh dari pengamatan atau penalaran fenomena. Adapun
objektif dalam ilmu pngetahuan berkenaan dengan sikap yang tidak bergantung
pada suasana hati, prasangka, atau pertimbangan nilai pribadi. Atribut objektif
mengandung arti bahwa kebenaran deitentukan oleh pengujian secara terbuka yang
dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.
c. Sistematis
yaitu adanya konsistensi
dan keteraturan internal. Keteraturan internal ini mencakup keteraturan dalam
teori, hokum, prinsip, dan metodenya. Konsistensi internall dapat berubah
dengan adanya penemuan-penemuan baru. Akan tetapi, sifat dinamis ini tidak
boleh menghasilkan kontradiksi pada asas teori ilmu pengetahuan
d. Andal
yaitu dapat diuji
kembali secara terbuka menurut persyaratan yang ditentikan dengan hasil yang
dapat diandalkan, yaitu bahwa ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka, dan
universal
e.
Disained
artinya
dirancang sedemikian rupa. Ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan sendirinya,
tetapi dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah.
Rancangan ini menentukan mutu keluaran ilmu pengetahun
f. Akumulatif.
Ilmu pengetahuan
merupakan himpunan fakta, teori, hokum atau aturan yang terkumpul sedikit demi
sedikit. Apabila ada kaidah yang salah, kaidah itu diganti dengan kaidah yang
benar. Kebenaran ilmu bersifat relative dan temporal, tidak pernah mutlak dan
final sehingga ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.
3. Langkah
Operasional Metode Ilmiah
Langkah
operasional metode ilmiah adalah langkah dalam melakukan penelitian. Langkah
operasional metode ilmiah adalah sebagai berikut

Penelitian
dimulai dengan pertanyaan yang belum dijawab oleh seseorang peneiti. Untuk itu,
diperukan adanya motivasi yang beruparasa ingin tahu untuk mengembangkan dan
menerapkan ilmu pegetahuan dan teknologi . untuk melihat dengan jelas tujuan
dan sasaran penelitiah, perlu diadakan identifikasi masalah dan lingkungan
masalah. Masaah peneitian selanjutnya dipilih dengan criteria antara llain
apakah penelitian itu dapat memecahkann permasalahan, dan apakah penelitian itu
dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun kemampuan
peneliti sendiri dan lain-lain. Permasalahan yang besar biasanya dibagi menjadi
beberapa submasalah dan setiap substansi permasalahan diidentifikasikan dengna
jelas dan konkret. Sifat konkret dan jelas tersebut memungkinkan
pertanyaan-pertanyaan yang diteliti dapat dijawab secara ekspilit, taitu apa,
siapa, bagaimana, bilamana, dan apa tujuan penelitian. Dengan idnetifikasi yang
jelas, peneiti akan mengetahui variable yang akan diukur dan ala-alat yang akan
digunakan untuk mengukur variable
tersebut.

Setelah
menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneiti mulai menyusun
informasi mengenai masalah yang hendak dijawab atau memadukan pengetahunnya
menjadi suatu perumusan. Untuk itu diperukan perumusan tujuan penelitian,s
asaran peneitian maupun perkiraan penggunaan dan dampak hasil penelitian.
Permasalahan yang masih samr-samar dan diragukan harus dipertegas dalam bentuk
perumusan yang fungsional, verbalisasi gagasan dapa dirumuskan agar orang lain
dapat memahaminya dan pandangan teori diuraikan secara jelas sehingga mudah
diteliti dan dapat pula dijadikan titik tolak penelitian. Perumusan masalah
dapat dilakukan dengan pembuatan model.

Merupakan
salah satu bentuk konkret dari perumusan masalah. Dnegna adanya hipotesisi,
pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Pada
umumnya, hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan
sebab akibat antara varieabel bebas dan tak bebas dari gejala yang diteliti.
Hipotesis berperan memberikan arah dan tujuan pelaksanaaan penelitian, dan
memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan
menghindarkan penelitian tanpa tujuan dan pengumpulan data yang tidak relevan.
Akan tetapi, tidka semua penelitian memerlukan hipotesis.

Penelitian
dimuali dengna penelusuran pustaka yang berhubungan dengna subjek penelitian.
Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengeumpulkan informasi
yang relevan untuk penelitian. Penelusuran pustaka dapat menghindarkan
duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka maka dapat diketahui
penelitian yang pernah dilakukan dan tempat hal itu dilakukan.

Ranvangan penelitian
mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki langkah
ini, penelitii harus memahami berbagai metode dan teknik peneitian. Metode dan
teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran
penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian

Data penelitian
dikumpulkan sesuai dengna rancangan penelitian yang telah ditentukan, data
tersebut diperoleh dengan jalan pengamtan, percobaan atau pengukuran gejala
yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan pernyataan fakta mengenai objek
yang diteliti

Data yang dikumpulkan
selanjutnya diklarifikasikan dan iorganisasikan secara sistematis serta diolah
secara logis menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Pengolahan
data diarahkan untuk member argumentasi atau penjelasan mengenai tesis uang
diajukan dalam penelitian, berdasarkan data tau fakta yang diperoleh. Apabila
ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan atau menolak
hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadang-kadang dapat dibetuk hipotesis
baru. Apabila ini terjadi, siklus penelitian dapat dimulai algi untuk
membuktikan hipotesis baru. Dalam penelitian, dapat juga dilakukan analisis
komparasi konstan. Cara melakukan analisis komparasi konstan adalah sebagai
berikut:
a. Mengumpulkan
data untuk menyusun atau menemukan suatu teori baru
b. Berkonsentrasi
pada deskripsi yang terperinci mengenai sifat atau cirri dari data yang
dikumpulkan untuk menghasilkan pernyataan teoritis secara umum
c. Membuat
hipotesis jalinan hubungan antara gejala yang ada, kemudian mengujinya dengna
bagian data yang lain
d. Didasarkan
dari akumuliasu data yang telah dihipotesiskan, peneliti mengembangkan suatu
teori baru

Setiap kesimuplan yang
dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan
diolah. Hasil penelitian bergantung pada kemampuan penelitian dalam menafsirkan
secara logis data yang telah disusun secara sistematis menjadi iaktan
pengertian sebab-akibat objek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji kembali
validasinya dengan cara meneliti jenis dan sifat data serta model yang
digunakan. Tahapan ini hendaknya tidak dilihat sebagai lingkaran tertutu,
tetapi sevagai suatu spiral yang semakin laam semakin tinggi. Penyimpulan hasil
suatu penelitian merupakan masukn bagi proses penelitian lanjutan dan
seterusnya.
B.
Perkembangan
Ilmu Pengetahuan Alam
1. Sampai
abad 15, berlangsung lambat
Manusia
mempunyai rasa ingin teahu terhadap rahasia alam dengan menggunakan pengamatan
dan penggunaan pengalama, tetapi sering tidak mendapat jawaban yang memuaskan.
Pada manusia kuno, merka mencoba menjawab rasa ingin tahu mereka dengan membuat
jawaban sendiri yang biasa disebut mitos. Mitos adalah pengetahuan baru yang
merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan.
Puncak pemikiran mitos adalah
pada jaman babilonia yaitu kira-kira 700-600 SM. Orang babiloniaberpendapat
bahwa aam semesta itu sebagai ruang setengah bola dengan bumi yang datar
sebagai antainya dan lanit dengan bintang-bintang sebagai atapnya. Pengetahuan
dan ajaran bangsa babionia ini stengahnya merupakan dugaan, imajinasi,
kepercayaan atau mitos. Pengetahuan dan ajaran semacam itu dapat disebut Pseudo science (sains palsu), artinya
mirip sains tetapi bukan sains sebenarnya.
2. Abad
15-16
Nicolas
Copernicus (1473-1543) seorang astronom, ahi matematika dan ahli pengobatan.
Tulisannya yang terkenal dan merobak pandangan astronom jaman yunani berjudul De Revolutionibus Orbium Calaestium
(peredaran alam semesta). Buku tersbut ditulis pada tahun 1507 M, tetapi
tidak segera dipublikasikan karena prinseip helosentrisme bertentangan dengan
kepercayaan penguasa dan gereja pada saat itu.
Pokok
ajaran yang dipaaprkan oleh Copernicus antara lain:
Ø Matahari adalah Pusat dari sitem
solar.
Ø Bulan beredar mengelilingi bumi
serta bumi bersamaan mengelilingi matahari
Ø Bumi berputar pada porosnya dari
barat ke timur yang mengakibaykan adanya siang dan malam dan pergerakan bintang
bintang.
Pengikut
Copernicus, Bruno glordano (1548-1600 M) memperoleh kesimpulan lebih jauh,
yaitu:
Ø Jagat raya ini tidak ada batasnya
Ø Bintang bintang tersebar diseluruh
jagat raya.
Perkembangan saat itu lebih pesat lagi ketika seorang italia
yaitu Galileo Galilei (1564-1642 M), berani mengungkapkan teleskopnya yang
bertentangan dengan pandangan para penguasa. Ia membenarkan teori Copernicus
tentang helosentries yang bertentangan dengan gereja yang homosentries atau
geosentries. Sikap yang ditunjukan oleh Galileo, Copernicus, menjadi perangsang
atau motivasi lahirnya sikap ilmiah ditengah para peneliti lainnya.
3. Awal abad 20
Pada waktu ini, perkembangan ilmu
pengetahuan berlangsung cukup cepat, degan adanya revolusi industry, terjadi
perkembangan pemanfaattan IPA dalam penerapan teknologi secara nyata.
4. Abad 20
Perkembangan
IPA sangat pesat setelah dikenalkannya konsep fisika kuantum dan relativitas
pada abad 20. Konsep yang modern ini mempengaruhi konsep IPA secara keseluruhan
dan menyebabkan adanya revisi serta penyesuaian-penyesuaian konsep ke arah yang
modern.
Dengan
demikian, terdapat dua konsep IPA yang berkembang, yakni IPA Klasik dan IPA
Modern.
§ IPA
klasik
merupakan
suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen memiliki peran saling melengkapi
dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian yang bersifat makroskopik, yakni
mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan kaidah pengkajiannya menggunakan
cara tradisional. Di samping kajian yang bersifat makrokopis, ciri lain IPA
klasik adalah lebih mendahulukan eksperimen dari pada teori.
§ IPA
modern
adalah
suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada
praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu
yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan
teori eksperimen, di mana ia menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen
selanjutnya.
Berdasarkan
pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dipaparkan di atas, dapat diketahui
bahwa penggolongan IPA menjadi IPA Klasik dan IPA Modern didasarkan pada
konsepsi, yang meliputi cara berfikir, cara memandang, dan cara menganalisis
suatu gejala alam.
Secara
umum, langkah-langkah penerapan metode ilmiah pada IPA Klasik dan IPA Modern
adalah sama, yakni harus melalui penginderaan, perumusan masalah, pengajuan
hipotesis, eksperimen, dan penarikan kesimpulan (teori). Baik IPA Klasik maupun
IPA Modern keduanya memiliki tujuan akhir yang sama, yakni keingintahuan. Namun
pada IPA Klasik, suatu pengetahuan didapatkan dari awal, yakni didasarkan dari
hasil eksperimen yang dilakukan dan kajian pada IPA Klasik lebih dangkal karena
terbatas pada media atau alat bantu penelitian. Sedangkan pada IPA Modern, suatu
pengetahuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dengan berkiblat pada
teori yang telah ada dan dengan bantuan teknologi yang lebih canggih dan maju,
maka kajian dari IPA Modern lebih mendetail. Sehingga diperoleh pengetahuan
yang lebih mendalam mengenai suatu fenomena alam. Dengan kata lain, dapat
disimpulkan bahwa IPA Modern merupakan pengembangan dari IPA Klasik.
C.
Ruang
Lingkup IPA Dan Pengembangannya
v Klasifikasi IPA
Ilmu
pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:
1. Ilmu Pengetahuan Sosial (social
science)
Ilmu
Pengetahuan Sosial (social science) yang membahas hubungan antarmanusia sebagai
makhluk sosial, yang selanjutnya dibagi atas:
a. Psikologi, mempelajari proses mental
dan tingkah laku.
b. Pendidikan, proses latihan yang terarah
dan sistematis menuju ke suatu tujuan.
c. Antropologi, mempelajari asal usul
dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan dan tingkah laku sosial.
d. Etnologi, cabang dari studi
antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan
terutama keaslian budaya.
e. Sejarah, pencatatan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada suatu bangsa, negara
atau individu.
f. Ekonomi, yang berhubungan dengan
produksi, tukar menukar barang produksi,
pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.
g. Sosiologi, studi tentang tingkah
laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi, institusi, perkembangan
masyarakat.
2.
Ilmu
Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam yang membahas
tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:
§ Fisika, mempelajari benda tak hidup
dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi
cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir
§ Kimia, mempelajari benda hidup dan
tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia
secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik
(NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak
§ Biologi, yang mempelajari makhluk
hidup dan gejala-gejalanya.
Ø Botani, ilmu yang mempelajari
tentang tumbuh-tumbuhan
o
Zoologi
ilmu yang mempelajrai tentang hewan
o
Morfologi
ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup
o
Anatomi
suatu studi tentang struktur dalam atau
bentuk dalam mahkhluk hidup
o
Fisiologi
studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup
o
Sitologi
ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam
o
Histologi
studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan
sel sejenis
o
Palaentologi
studi tentang makhluk hidup masa lalu
3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Studi
tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan
benda angkasa lainnya.
§ Geologi, yang membahas tentang
struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh
dari ilmu ini petrologi (batu-batuan),
vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral)
§ Astronomi, membahas benda-benda
ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang, planet, satelit da
lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu
v Pemfokusan Dan Pembentukan
Multidisiplin Ilmu
1. Pemfokusan Ilmu
Dengan
pengembangan ilmu yang begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20
menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang kea rah disiplin ilmu yang lebih spesifik.
Sebagai contoh, dalam disiplin fisika telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai
subdisiplin fisika, antara lain bunyi dan getaran, magnet, listrik, optik,
mekanika, dan fisika modern.
Selanjutnya,
subdisiplin ilmu tersebut berkembang menjadi spesialisasi tertentu. Sehingga
tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai beberapa atau bahkan satu
bidang ilmu tertentu dengan sempurna.. untuk dapat menguasai ilmu dengan baik,
maka seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam
salah satu focus disiplin ilmu tertentu.
2.
Multidisiplin
dan Interdisiplin Ilmu
Multidisiplin
ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan lebih
dari satu kelompok disiplin ilmu, misal kelompok IPA dan IPS. Contoh multidisiplin
ilmu adalah lingkungan, yang dapat mengolaborasikan ilmu IPA dan IPS.
Sedangkan
Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya
menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh interdisiplin ilmu adalah
ilmu computer yang dikembangkan dari disiplin IPA.
Perkembangan interdisiplin IPA pun
cukup banyak dan berkembang sangat pesat. Sehingga perkembangan tersebut sangat
mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial saat ini. Oleh karena itu, suatu
ilmu yang dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karena dampak
sosial perlu diperhitungkan, sehingga pembahasannya berubah menjadi
multidisiplin ilmu. ebagai contoh perlunya etika pada penelitian bioteknologi
terutama yang menyangkut manusia(cloning),dampak teknologi informasi(internet,multimedia)
terhadap perkembangan anak serta dampak material baru (sebagai contoh plastic,pestisida
)terhadap lingkungan. Beberapa contoh pembentukan ilmu interdisiplin yang
berakar dari ilmu kimia, fisika,dan biologi,dan didukung pengembangannya oleh
ilmu matematika, statistika dan informasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Metode Ilmiah
adalah suatu system pemikiran dan pengembangan ilmu pengetahuan yang disusun
secara sistematis, logis, kritis, empiris, dan didasarkan pada uji validitas
melalui berbagai percobaan di laboraturium dan atau verifikasi data secara
realistic. Metode ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam mempelajari
ilmu alam, terutama dalam pemecahan masalah yang diakhiri dengan penarikan
kesimpulan umum atau melakukan generalisasi melalui pengolahan data, yakni uji
data dan interpretasi secara ilmiah.
2.
Suatu
pengetahuan dapat disebut ilmu jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
§
Logis atau masuk akal
§ Objektif
atau sesuai dengan fakta
§ Sistematis
§ Andal
§
Disained
§ Akumulatif.
3. Langkah
operasional metode ilmiah adalah langkah dalam melakukan penelitian. Langkah operasional
metode ilmiah adalah sebagai berikut:
o
Identifikasi masalah
o
Perumusan masalah
o
Penyusunan hipotesis
o
Penelusuran pustaka
o
Rancangan penelitian
o
Pengumpulan data
o
Pengolahan data
4. Mulanya berkembang sangat lambat
(abad 15-16). Lebih pesat setelah Copernicus yang kemudian diperkuat Galileo
(konsep geosentris, konsep heliosentris), dikenal sebagai permulaan abad ilmu
pengetahuan modern (kebenaran berdasarkan induksi). Sangat pesat setelah konsep fisika kuantum
dan relativitas (awal abad 20) perlu
revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran modern.
5. Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi
menjadi tiga bidang utama yaitu:
Ø Ilmu Pengetahuan Sosial (social
science) yang membahas hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial, yang
selanjutnya dibagi atas:
§ Psikologi
§ Pendidikan
§ Antropologi
§ Etnologi
§ Sejarah
§ Ekonomi
§ Sosiologi
Ø Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam yang membahas
tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:
§ Fisika,
§ Kimia
§ Biologi, yang mempelajari makhluk
hidup dan gejala-gejalanya.
o
Botani,
ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan
o
Zoologi
ilmu yang mempelajrai tentang hewan
o
Morfologi
ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup
o
Anatomi
suatu studi tentang struktur dalam atau
bentuk dalam mahkhluk hidup
o
Fisiologi
studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup
o
Sitologi
ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam
o
Histologi
studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan
sel sejenis
o
Palaentologi
studi tentang makhluk hidup masa lalu
Ø Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Studi
tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan
benda angkasa lainnya.
§
Geologi
§
Astronomi
B. Saran
Sebaiknya dalam beberapa hal perlu dilakukan
revinisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan kearah pemikiran
modern.Sehingga kita dapat mengeluarkan suatu penemuan yang dapat diterima oleh
masyarakat luas,yang telah diteliti berdasarkan landasan pengetahuan yang sudah
ada.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini banyak hambatan dan kendala yang dapat menimbulkan kelalaian dan
khilaf, sehingga pada saat di buat terdapat banyak kekurangan atau belum
sempurna. Maka kami dari kami menerimah kritik dan saran dari pembaca,
khususnya rekan rekan dan dosen yang bersifat membangun demi pembuatan makalah
atau tugas lainnya yang lebih baik untuk yang akan datang
Terima kasih
Wassalammua’laikum Wr. Wb.