MAKALAH IKD KELOMPOK 13 PGSD 2012


BAB I
                                                  PENDAHULUAN           
A.    Latar Belakang
Alam Semesta merupakan  suatu ruang lingkup yang terdiri dari bumi dan langit yang didalamnya terdapat kehidupan biotik dan abiotik dan segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun tidak. Serta permulaan terjadinya bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari matahari. Alam semesta yang kita ketahui sekarang ini awalnya berasal dari gas yang berserakan secara teratur diangkasa kemudian menjadi kabut. Dalam pengertian alam semesta mencakup tantang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Bumi terjadi setelah berjuta-juta tahun, sesudah bumi bertambah dingin , berubahlah gas itu menjadi cairan dan lama kelamaan bagian luarnya makin padat, sehingga pada permukaan bumi dapat ditempati manusia, tumbuh-tumbuhan, serta makhluk hidup lainnya. Dan terjadilah teori-teori yang membentuk alam semesta beserta bumi.
B.     Tujuan

1.      Menjelaskan kelahiran alam semesta, dan teori  terbentuknya alam semesta, serta teori tata surya.
2.      Mendefinisikan pengertian bumi, teori asal mula bumi, serta asal mula kehidupan di bumi,
BAB II
                                        PEMBAHASAN
A.     Alam Semesta
Alam Semesta adalah suatu ruang lingkup yang terdiri dari bumi dan langit yang didalamnya terdapat kehidupan biotik dan abiotik dan segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun tidak. Umur alam semesta ini seorang ahli fisika yakin bahwa jagad raya atau alam semesta ini berawal dari unsur-unsur lainnya merupakan sintesis yang terjadi di bagian dalam planet-planet, awal sintesis bumi diperkirakan 15 milyard tahun yang lalu.
1)      Teori terbentuknya alam semesta
a.       Teori Ledakan
Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti.
b.      Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu berbentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
semesta, yaitu “massa ekspansi” dan “massa kontraksi”. Diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam massa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi ini hidrogen oleh adanya tenaga yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur-unsur yang berbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
Kedua teori ini mendukung suatu kebenaran bahwa partikel yang ada pada zaman sekarang ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu. Berdasarkan teori ekspansi dan kontraksi maka sebenarnya alam semesta ini tidak berawal dan tidak berakhir.
c.       Teori Keadaan Tetap
Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle. Ia  berpendapat bahwa materi baru (hidrogen) diciptakan suatu saat untuk mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagat raya. Dalam kasus ini jagat raya tetap dan akan selalu tampak sama. namun, menurut Stephen Hawking, materi baru yang dibicarakan Hoyle adalah Divergen (memencar) sehingga teori ini keadaan tetap harus ditinggalkan. Teori ini menyatakan bahwa alam ini ada tanpa awal dan ada selama-lamanya.
B.     Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
a.       Teori Nebula
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun 1976. Ia yakin bahwa sistem tata surya terbenruk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut ada sebagian yang terpisah dan merupakan cincin yang mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama berkondensasi membentuk sesuatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi. Setelah mendinginkan benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilingi berupa satelit atau bulan. Dapat dibayangkan  bahwa berdasarkan teori ini, planet Saturnus yang dikelilingi oleh cincin Saturnus itulah merupakan bekal satelitnya. Salah satu keberatan dari teori ini adalah ditemukannya dua buah bulan pada Jupiter dan sebuah bulan di  Saturnus yang berputar berlawanan arah dengan rotasi planet-planet tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa satelit tersebut bukan merupakan bagian dari planetnya sesuai dengan hipotesis Laplace.
b.      Teori Planettesimal
Dikemukakan pertama kali oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori nebula yaitu bahwa sistem tata surya ini terbentuk dari kabut gas yang sangat besar yang berkondensasi. Perbedaannya adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan tetapi diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat dekat bintang di mana tata surya kita merupakan bagiannya. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut planettesimal. Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena daya tarik menarik antar benda itu sendiri, benda-benda kecil tersebut akan bergumpal menjadi besar dan menjadi panas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akibat akumulasi dari massanya. Pada jupiter maupun pada Saturnus yang mempunyai orbit berlawanan dengan rotasi planet-planet itu.
c.         Teori Tidal
Teori ini diungkapkan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Yupiter pada tahun 1919. Menurut teori ini planet itu merupakan percikan dari matahari yaitu seperti percikan matahari yang sampai kini masih nampak ada. Percikan tersebut dinamakan “tidal”. Tidal yang besar yang kemudian akan menjadi planet itu disebabkan karena adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat.
Peristiwa ini tentu jarang sekali terjadi namun bila ada dua buah bintang yang bergerak mendekat satu dengan yang lain maka akan terbentuklah planet-planet baru seperti teori tersebut di atas.
Usaha para ilmuwan itu hanyalah sekedar menguji hipotesis. Setelah teruji, teori ini masih mungkin diperbaiki dengan teori yang lebih akurat.
C.    Bumi
1.      Pengertian Bumi
Bumi ini bulat telah diketahui manusia 500 tahun yang lalu, meskipun  sebelum itu orang mengira bahwa bumi ini datar. Pada zaman modern ini mudah saja, karena dengan pesawat ruang angkasa dapat dibuat photo yang jelas bahwa bumi memang bulat. Namun pengamatan yang sedikit pada kutubnya. Garis tengah bumi dari kutub ke kutub = 7.900 mil, sedangkan bila dihitung secara ekuatorial = 7.923 mil. (1 mil = 1,6 km). Berat jenisnya 5,5 sedang beratnya 6,6 X  ton. Bumi di selimuti oleh gas yang disebut athmosfer. Pada permukaan bumi ada lapisan air yang disebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri dari kulit atau litosfer dan bagian inti disebut centrosfer.
2.      Teori  tentang terjadinya bumi
a)      Teori Kant-Laplace
Dialam raya suda ada awan yang telah berputar, awan ini makin lama makin mendingin, hal ini akan menyebabkan putaran tersebut makin cepat. Perputaran ini akan mengakibatkan pendataran dibagian kutub-kutubnya, dan penimbuhan materi  di bagian katulistiwanya, bagian katulistiwa inilah merupakan daerah yang tidak stabil swaktu perputaran semakin cepat, di bagian yang tidak stabil tersebut akan terlepas materi dari massa asal. Bagian-bagian yang terlepas mengalami kondensasi dan akhirnya  menjadi padat dan ikut berpurtar mengelilingi massa asal. Massa asal tersebut akhirnya menjadi matahari, sedangkan bagian yang terlepas tersebut setelah padat menjadi planet.
Sesudah bagian pertama terlepas, disusun dengan bagian kedua, ketiga dan seterusnya sampai dengan kesembilan. Senbilan bagian itu semuanya berputar mengelilingi matahari menurut lintasannya sendiri-sendiri. Kesembilan bagian inilah yang dikenal sebagai planet, dimana satu diantaranya adalah planet bumi kita ini.
Dalam perkembangan selanjutnya planet-planet tersebut selain berputar sendiri menurut porosnya, juga berputar bersama mengelilingi matahari. Dalam gerak berputarnya planet-planet tersebut melepaskan materi-materi. Materi yang dilepaskan planet-planet disebut satelit atau bulan. Dimana planet Yupiter melepaskan 4 bulan, planet mars melepaskan 2 bulan, dan planet bumi hanya melepaskan 1 bulan.
b)      Teori Chamberlin dan Maulton (1905)
Chamberlin seorang geologist, dan Maulton seorang astronom, keduanya bangsa Amerika mengemukakan suatu teori tentang susunan matahari dan bumi. Teorinya terkenal dengan nama teori PLANETISIMAL. Secara garis besar teori planetesimal dikemukakan sebagai berikut:
Di alam raya ada matahari asal. Kemudian sebuah bintang besar mendekati matahari asal tersebut, sehingga terjadi gaya tarik kuat dari bintang terhadap matahari.Akibatnya di permukaan matahari akan terjadinya ledakan-ledakan yang maha dahsyat yang berupa gas yang dilepaskan keluar dari matahari asal. Gas yang sudah lepas ini dalam perkembangan selanjutnya mengalami kondensasi dan akibatnya menjadi massa yang padat, yang disebut planetisimal.
c)      Teori James Jeans dan Hearld Jeffries (1917)                   
Pada tahun 1917 sarjana Inggris, James Jeans dan Herald Jeffries, menggunakan teori tentang terjadinya planet-planet. Hipotesisnya dikenal dengan nama Hipotesis Tidal James-Jeffries. Menurut teori ini pada suatu saat sebuah bintang yang hampir sama besarnya dengan matahari melintas di dekat matahari. Hal ini menimbulkan terjadinya pasang pada matahari. Pasang itu berbentuk seperti cerutu yang sangat besar. Bentuk cerutu yang sangat besar ini kemudian bergerak mengelilingi matahari dan mengalami perpecahan menjadi sejumlah butir-butir yang tetesan kecil. Butir butir tetesan yang terbesar diantaranya karena daya tariknya dapat menarik butir-butir yang kecil, sehingga akhirnya membentuk gumpalan-gumpalan sebesar planet-planet yang ada sekarang. Hal yang sama juga terjadi pada pembentukan satelit dari planet. Teori ini disebut Pasang Surut Gas.
d)      Teori Alfred Wegener
Alfred Wegener seorang geologist bangsa Jerman(1915) mengemukakan teorinya mengenai Pergeseran Benua. Benua-benua yang sekarang ada seperti: Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia, dulu menjadi satu merupakan SUPER CONTINENT yang disebut PANGEA.
Kurang lebih 200 juta tahun yang lalu, Pangea mulai pecah secara perlahan namun terus bergeser, sampai mencapai posisinya seperti sekarang ini. Dalam Pangea, letak kutub selatan berdekatan sekali dengan apa yang akan menjadi Amerika Selatan, Afrika Selatan, India, Australia dan Antartica. Ekuator Pangea terletak atau melalui apa yang sekarang disebut Prancis New England.
Kira-kira 180 juta tahun yang lalu terbentuklah suatu Rift di Tengah Pangea. Rift ini makin lebar dan mengawali terpisahnya Amerika Utara dan afrika. Kurang lebih 50 juta tahun yang lalu rift tersebut makin terbuka dan mendalam dan meluas. Cekungan ini akan berkembang menjadi samudera Atlantika.
Rift juga berkembang ke arah Utara sehingga memisahkan Grenland dan Eropa. Akibat adanya gerak horizontal benua-benua tersebut, mengakibatkan terlipatnya lapisan kerak bumi sehingga terbentuklah jalur-jalur pegunungan besar dan menjulang.
 Akibat setelah  Pangea bergeser:
a.        Karena Pergeseran Benua yang pada hakikatnya pergeseran kerak bumi akan menimbulkan pelipatan kerak bumi sehingga terbentuk jalur pegunungan yang cukup besar.
b.      Terbentuknya benua-benua serta pulau dan kepulauan.
c.       Pergeseran kerak bumi yang berlawanan arah dapatmenimbulkan rift atau cekungan.
d.      Pergeseran menyebabkan retakan atau patahan kerak bumi, sehingga hal ini menyebabkan gerakan magma ke atas atau keluar sehingga akan menimbulkan berbagai jenis gunung api.

D.    Asal Mula Kehidupan di Bumi
Ada berbagai pendapat berupa hipotesis ataupun teori untuk menjawab pernyataan tersebut.
1)      Generatio Spontanea
Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara spontan atau terbentuk secara sendirinya.
Contoh :
Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus.
Cacing timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur.
Dari gudang padi, ternyata muncullah tikus.
Faham ini disebut juga abiogenesis artinya makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari lumpur timbul cacing. Faham ini antara lain dipelopori oleh Aristoteles.
2)      Cosmozoa
Ada pendapat bahwa makhluk hidup di bumi ini asal usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet benda hidup yang datang itu mungkin berbentuk spora yang aktif jauh ke bumi lalu berkembang biak. Pendapat atau hipotesis ini terlalu lemah karena tidak didukung oleh fakta-fakta dan juga tidak menjawab asal mula kehidupan itu sendiri.
3)      Omne Vivium Ex Ovo
Fransisco Redi (1626-1579) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakkan telurnya sengaja disitu. Dari berbagai percobaannya yang serupa ia memperoleh kesimpulan yang serupa yaitu bahwa : asal mula kehidupan itu adalah telur atau omne vivium ex ovo.

4)      Omne Ovo Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (1729-1799) juga ahli bangsa Italia dengan percobaannya terhadap kalbu, membuktikan bahwa jasad renik atau mikro-organisme yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Ia mengambil kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu. Maka muncullah teorinya “omne ovo ex vivo” atau telur itu berasal dari makhluk hidupnya.
5)      Omne Vivum Ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan Spallanzani dengan percobaan berbagai mikro organisme, tumbuh kehidupan yang baru atau disebut “omne vivum ex vivo”. Teori ini disebut juga teori Biologenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu berasal dari hidup juga. Dengan teori biogenesis ini maka teori abiogenesis ditinggalkan orang. Akan tetapi dengan demikian asal mula kehidupan mulai kembali menjadi masalah yang belum terungkap, namun hampir semua para ahli sependapat bahwa asal mula kehidupan itu timbul di bumi kita ini, bukan dari angkasa.
6)      Teori Uray
Harold Uray (1893) seorang ahli kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awal mulanya kaya akan gas-gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O). Zat-zat itu merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup.
Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula terbentuk kira-kira sama dengan keadaan virus yang kita kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.

7)      Teori Oparin-Haldane
A.I Oparin adalah ahli biologi bangsa Rusia pada tahun 1924 mempublikasikan pendapatnya tentang “asal mula kehidupan” namun tak mendapat sambutan para ahli.
Pendapat itu barulah ditanggapi secara serius ketika di terbitkan tahun 1936 dalam berbagai bahasa J.B.S. Haldane ahli biologi bangsa Inggris secara terpisah juga mempunyai pendapat yang serupa dengan Oparin. Rangkuman dari pendapat itu singkatnya adalah sebagai berikut : Jasad hidup terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut pada masa di atmosfer bumi belum mengandung oksigen bebas. Senyawa organik ini antara lain adalah asam-asam amino yang sederhana, purine dan basa pirimidin, dan senyawa-senyawa golongan gula, kemudian terbentuk pula senyawa-senyawa polipeptida asam-asam polinukleat dan polisakrida, yang kesemuanya itu dapat terbentuk berkat bantuan sinar ultraviolet, kaitan listrik, panas dan sinar radiasi.
Jasad hidup pertama disebut “protobiont” diperkirakan hidup di alam laut kira-kira 5 sampai 10 m di bawah permukaan laut, karena di tempat itulah mereka terlindung dari sinar ultraviolet intensitas tinggi dari matahari yang mematikan. Baru setelah jasad hidup itu berkembang menjadi lebih sempurna dan mampu memproduksi oksigen, maka lama-kelamaan terdapat lapisan pelindung berupa ozon di atmosfer bumi, lalu kehidupan mampu merayap di pantai-pantai dan yang terakhir memenuhi daratan. Teori Oparin Haldane ini kembali kepada “generatio spontannea” tetapi melalui proses evolusi ratusan juta tahun lamanya.
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan

1.      Alam Semesta adalah suatu ruang lingkup yang terdiri dari bumi dan langit yang didalamnya terdapat kehidupan biotik dan abiotik dan segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun tidak. Dan teori terjadinya alam semesta yaitu Teori Ledakan, Teori Ekspansi dan Kontraksi. Serta Teori tata surya yaitu Teori nebula, Teori Planetesimal,dan Teori Keadaan Tetap
2.      Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari matahari yang berputar.yang sekarang ditempati manusia, tumbuh-tumbuhan, serta makhluk hidup lainnya. Teori terjadinya bumi yaitu Teori Kant-Laplace, Teori Planetesimal, Teori James-Jeffries, Teori Fred Hoyle, Teori Kuiper. Serta asal mula kehidupan di bumi menggunakan tujuh teori yaitu Generatio Spontanea, Cosmozoa, Omne Vivum Ex Ovo, Omne Ovo Ex Vivo, Omne Vivum Ex Vivo, Teori Uray, Teori Oparin-Haldane.
B.     Saran
Dengan adanya teori-teori yang terjadi di alam semesta dan bumi kita dapat mengetahui serta mempelajari sejarah asal mula yang terjadi menurut para ahli dan proses terjadinya bumi dan perlu dipelajari kembali sehubungan dengan lebih majunya ilmu pengetahuan sekarang.
0 Responses