Baguss lohh Buku Sekolahnya Manusia...
Ada buku bagus
mengenai implementasi konsep Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) di
sekolah. Buku itu judulnya “Sekolahnya Manusia”, ditulis oleh Munif Chatib.
Buku itu
bercerita mengenai pengalaman Munif Chatib sebagai konsultan pendidikan saat
melakukan transformasi beberapa sekolah dari model sekolah konvensional menjadi
sekolah berbasis kecerdasan majemuk karena menghargai beragam jenis kecerdasan
anak.
Menurut
Gardner, sebagaimana dituliskan dalam buku ini, ada 3 perubahan paradigma
mengenai gagasan tentang kecerdasan diubah dalam Multiple Intelligences (MI),
yaitu:
- Kecerdasan tak dibatasi tes formal karena kecerdasan seseorang selalu berkembang (dinamis), tidak statis.
- Kecerdasan itu multidimensi, tidak hanya kecerdasan veral (berbahasa) dan kecerdasan logika.
- Kecerdasan adalah proses menemukan kemampuan (discovering ability).
Dalam
penerapannya di sekolah, sekolah berbasis MI menerapkan best process, bukan
best input. Jadi, dalam sekolah MI semua siswa diterima berdasarkan
prinsip first-in first-served, yang paling dahulu mendaftar yang diterima
(sesuai kapasitas sekolah). Ini berbeda dengan konsep sekolah konvensional yang
sangat menekankan pada proses seleksi siswa baru untuk mendapatkan input berupa
siswa kualitas yang terbaik (best input).
Selain itu,
proses belajarnya juga dimaksimalkan menggunakan prinsip MI, yang diawali
dengan pemetaan menggunakan Multiple Intelligences Research (MIR).
***
Buku
“Sekolahnya Manusia” ini menurutku sangat bagus. Gaya penulisannya mengalir.
Banyak contoh detil implementasi dan cerita tentang pengalaman guru dan siswa
di sekolah-sekolah yang menerapkan Multiple Intelligences. Menurutku itu luar
biasa.
Aku
merekomendasikan buku ini untuk para peminat Multiple Intelligences dan
orang-orang yang bergerak di bidang pendidikan, baik formal maupun informal.
Tapi entah
mengapa, aku agak terganggu dengan format buku ini yang memasukkan iklan
kliping koran dan juga promosi pelatihan Multiple Intelligences di bagian
belakang buku. Faktor ini yang mungkin sempat membuatku bertanya-tanya dalam
hati, apakah buku ini adalah karya konseptual atau buku promosi jasa
konsultasinya Munif Chatib?
Kalau sampel
risetnya diperluas, gagasannya dipertajam dan tak hanya memuat kisah
keberhasilan saja, buku ini mungkin bisa lebih kuat muatannya. Aku
membayangkan, dengan pengalaman lapangan yang dimiliki Munif Chatib, buku ini
bisa sekuat “Rich Dad Poor Dad”-nya Robert T. Kiyosaki.
Sekolahnya Manusia ternyata memang paling ngetop dan bagus karena menggunakan metode multiple intelligences