MAKALAH IKD KELOMPOK 6 PGSD 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang masalah
Keanekaragam
makhluk hidup dan persebarannya sangat di pengaruhi oleh beberapa penyebab di
antaranya yaitu wilayah, iklim, dan adanya evolusi pada masa lampau.
Wilayah yang dahulunya terpencil kini
berkembang menjadi daerah yang lebih maju, hal ini merupakan adanya suatu
proses perkembangan suatu wilayah. Dari wilayah kecil yang sepi dan terpencil
berubah menjadi sebuah kota metropolitan yang luas dan ramai serta penuh sesak
dengan hiruk pikuk kehidupan penghuninya.
Di
permukaan bumi ini terdapat berbagai wilayah dengan karakteristik yang
berbeda-beda. Perbedaan karakteristik tersebut merupakan dasar untuk melakukan
perwilyahan. Suatu wilayah akan tumbuh dan berkembang apabila di dukung oleh
potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup. Selain itu,
pengaruh wilayah lain yang lebih dahulu menjadi pusat pertumbuhan ikut
mendorong cepatnya pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah.
Karena
iklim merupakan sintesis dari peristiwa-peristiwa cuaca yang sangat beragam
membuat seseorang sukar menguraikannya dengan cara kuantitatif . meski
rata-rata klimatologis merupakan dasar untuk suatu iklim, rata-rata itu tidak
mampu mensintesis cuaca. Karena kebutuhan
bidang geografi di jadikan pusat perhatian pada orang-orang zaman
dahulu, suatu jenis klasifikasi empiris nampaknya adalah yang paling cocok.
Orang-orang seprti para ahli geografi, biologi atau pertanian yang perlu
memahami dan menggunakan lingkungan iklim untuk tujuan mereka ingin mempunyai
fakta-fakta iklim yang di sajikan secara realistis.
Sedangkan
evolusi pada dulunya terjadi, karena adanya kebudayaan yang memiliki beberapa
analogi dengan adanaya teori evolusi yang dipandang oleh para ahli seperi
Charles Darwin yang mengatakan bahwa kehidupan memiliki perbedaan sangat tajam
dengan paradigm konvensional yang mengatakan bahwa bumi baru berumur beberapa
ribu tahun saja, dihuni oleh bentuk kehidupan yang tidak berubah.
B. Rumusan
masalah
Dari
latar belakang di atas kita dapat merumuskan masalah.
1. Bagaimana pembagian wilayah di Indonesia
?
2. Bagaimana pembagian wilayah untuk binatang di Dunia
?
3. Apa saja bukti-bukti evolusi
?
C. Tujuan
1. Menjelaskan
pengertian wilayah dan membedakan jenis-jenis
wilayah di Indonesia.
2. Membedakan ciri-ciri dan kriteria pewilayahan.
3. Menjelaskan macam-macam iklim dan ciri- ciri iklim di
Indonesia.
4. Menjelaskan
pembagian wilayah untuk binatang atau fauna yang ada di Dunia.
5. Menjelaskan pengertian Evolusi dan Mengetahui
bukti-bukti evolusi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
wilayah
Wilayah
dalam bahasa inggris disebut region. Wilayah merupakan bagian dari permukaan
bumi yang memiliki karakteristik tertentu dan berbeda dengan wilayah lain.
Contohnya, wilayah pantai merupakan bagian dari permukaan bumi yang letaknya di
dekat laut dan wilayah pegunungan merupakan bagian permukaan bumi yang letaknya
di daerah yang tinggi dan bergunung-gunung
Berikut
ini adalah konsep wilayah (region) menurut para ahli:
a) Menurut
R.E.Dickinson, wilayah adalah sesuatu yang kondisisi fisiknya homogen.
b) Menurut
A.J. Hertson, wilayah adalah komplek tanah, air, udara, tumbuhan, hewan, dan
manusia dengan hubungan khusus sebagai kebersamaan yang kelangsungannya
memiliki karakter khusus dari permukaan bumi.
c) Menurut
Fannemar, wilayah adalah area yang digolongkan melalui kenampakan permukaan
yang sama dan dikotraskan dengan area sekitarnya.
d) Menurut
Tylor, wilayah dapat didefinisikan sebagai bagian dari permukaan bumi yang
berbeda dan ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda dari lainya.
e) Menurut
peraturan pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional, wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta
segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasark an
aspek administratif dan atau aspek fungsional.
Karakter
terpenting yang harus dimiliki sebagai satu wilayah, yaitu terdapatnya
homogenitas tertentu yang khas. Karakteristik yang khas ini dapat dapat berupa
aspek fisis(alam), aspek kultural (budaya dan manusianya), maupun perpaduan
antara berbagai aspek yang dapat menjadikan wilayah tersebut memiliki
homogenitas. Berdasarkan aspek fisik, kekhususan wilayah dapat terjadi karena
adanya perbedaan faktor alam, misalnya keterbatasan sumber daya alam.
Berdasarkan aspek sosial budaya, kekhususan wilayah dapat disebabkan perbedaan
faktor manusia, misalnya kebudayaan dan penguasaan teknologi yang dimiliki
manusia dapat menjadikan suatu wilayah lebih maju. Dengan demikian, suatu
wilayah atau region adalah suatu kompleks keruangan atau kompleks teritorial
yang terdiri atas penyebaran gejala-gejala yang berbeda sesamanya, yang
mengungkapkan suatu keseluruhan aspek tertentu (fisik maupun kultural) sebagai
ruang geografi.
Berdasarkan
kekhasannya, wilayah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Wilayah
formal (Uniform Region)
Wilayah formal adalah suatu wilayah yang
dibentuk atas dasar memiliki kesamaan ketampakan, termasuk ke dalamnya
ketampakkan fisik muka bumi, iklim,vegetasi, tanah, bentuk lahan, dan
penggunaan lahan. Wilayah formal akan mempunyai kondisi yang sama dalam waktu
yang lama atau bersifat statis, yaitu terjadi perubahan di dalamnya. Contoh:
Berdasar atas pendekatan topografis maka
kita dapat membagi bentuk muka
bumi.misalnya menjadi wilayah pegunungan, dataran rendah, atau pantai. Berdasarkan pendekatan iklim,
secara umum muka bumi kita dapat dikelompokkan menjadi tigah wilayah iklim,
yaitu wilayah iklim tropis, wilayah iklim sedang dan wilayah iklim dingin atau
iklim kutub dengan rentang wilyah masing-masing.
2. Wilayah
Fungsional (Nodal Region)
Wilayah ini bersifat dinamis, tidak
seperti wilayah formal yang tidak mengalami perubahan. Diamika dalam wilayah
fungsional ditandai dari adanya pergerakan dari dank e puat. Pusat tersebut
disebut sebagai node. Sejauh mana node dapat menarik daerah sekitarnya sehingga
tercipta interaksi maksi,al maka sejauh itulah batas dari region noal itu.
Wilayah fungsional terbentuk karena aksesibilitas yan memungkinkan orang atau
barang atau informasi bergerak. Misalnya dengan adanya jalan, alattransportasi,
dan jaringan infrasruktur komunikasi.
Menurut V.B.Stauberry, wilayah
fungsional disebut organik region karena di dalam wilayah tersebut terdapat
hubungan yang hidup. Sementara itu J.WAlexander memandang wilayah fungsional
sebagai nodal region karena dalam wilayah ini terdapat pusat aktivitas sebagai
mata rantaiutama dalam system ini. Wilayah fungsional memuat empat unsure penting, yaitu sebagai berikut:
a) Terdapaat
arus barang, idea atau gagasan, dan manusia.
b) Terdapat
nodal atau pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir.
c) Wilayah
semakin meluas.
d) Terdapat
jarring-jaring rute tempat berlangsungnya tukar-menukar
Wilayah fungsional terkait dengan interaksi yang
berlangsung, baik interaksi yang bersifat fisik maupun sosial. Interaksi fisik
meliputi interaksi antara kota yang dikelilingi daerah sekitarnya, sedangkan
interaksi sosial merupakan interaksi antarmasyarakat yang menghasilkan
perbedaan struktur masyarakat sehingga akan kita jumpai adanya pusat-pusat pemerintahanyang
dikelilingi oleh daerah sekitarnya. Contoh, yang paling jelas mengenai wilayah
fungsional ialah kota jakarta. Kota ini menjadi core dan node dari Negara
Indonesia. Wilayah nodal nampak dinamis, tidak statis seperti wilyah formal.
Karena didefinisikan sebagai gerakan, bukan objek yang statis dan terdapat
fungsi suatu tempat sebagai sirkulasi. Pada wilayah tersebut, terdapat
aktivitas yang diorganisasi dan umumnya bersifat lebih dinamis seperti gerakan
orang, barang, berita atau pesan. Karena itu, dalam wilayah nodal meliputi Wilayah di sekitar titik pusat. Wilayah formal tidak perlu memiliki core(inti),
walaupun dalam beberapa hal memiliki heartland area (wilayah jantung).
Heartland area adalah daerah yang kenampakan dari suatu kriteria tertentu
sangat jelas ketampakkanya.
B.
Ciri-ciri
dan kriteria pewilayahan
Dalam geografi dikenal tiga kriteria pewilayahan dengan
ciri-ciri sebagai beriku.
a)
Pewilayahan
Berciri Tunggal (Single Topic Region). Pewilayahan berciri tunggal (single
topic region), yaitu penetapan region atau wilayah yang didasarkan pada salah satu aspek geografi.
Contoh kemiringan lereng dapat menunjukkan kenampakan dari suatu daerah. Lokasi
suatu daerah hanya dapat dilihat dari satu aspek geografi yaitu derajat
kemiringan lereng (datar, landai, atau terjal).
b)
Pewilayahan
Berciri Majemuk (Multi Topic Region). Pewilayahan berciri majemuk (multi topic
region), yaitu penetapan wilayah yang didasarkan pada beberapa faktor geografi.
Contoh penetapan wilayah berdasarkan iklim yaitu iklim trofik, subtropik,
sedang, dan dingin. Dikatakan berciri majemuk karena iklim terbentuk dari
beberpa unsur seperti suhu, curah hujan dan angin.
c)
Pewilayahan
Berciri Keseluruhan (Total Region). Pewilayahan berciri keseluruhan (total
region), yaitu penetapan wilayah yang didasarkan pada banyak faktor menyangkut
lingkungan alam, lingkungan biotik, maupun manusia. Contoh ekosistem mangrove,
dikatakan keseluruhan karena melibatkan faktor alam, biotik, dan manusia di
sekitarnya
Berikut ini adalah jenis-jenis pewilayahan yang dibagi
secara geografi dan berdasarkan ciri-ciri umum, yaitu sebagai berikut.
a.
Pewilayahan
secara geografi
Berdasarkan pembagian waktu kurang lebih 3 jam antara
Indonesia paling timur dan paling barat, yaitu sebagai berikut
:
a).
Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB), didasarkan pada
meredian pangkal 105 derajat BT meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Kalimantan
Tengah.
b).
Daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA), didasarkan pada
meredian pangkal 120 BT meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,
Bali,NTB, NTT, dan Sulawesi.
c).
Daerah Waktu Indonesia Timur (WIT), didasarkan pada
meredian pangkal135 derajat BT meliputi Maluku dan Papua.
b.
Berdasarkan
Bentuk Dasar Laut,
Berdasarkan bentuk dasar laut, Indonesia dibagi menjadi
tigah wilayah, yaitu sebagai berikut :
a)
Paparan
sunda, paparan sunda dulu merupakan bagian dari Asia Tenggara yang tenggelam
karena naiknya air laut setelah zaman Es. Bukti lain yaitu hasil penelitian
oleh Webver yang menunjukkan bahwa air laut tawar yang hidup di sungai-sungai
Kalimantan Barat (kapuas) dan Sumtra bagian tenggara mempunyai persamaan yang
menunjukkan bahwa pada masa lalu sungai-sungai di bagian tenggara Sumatra dan
sungai-sungai di Klaimantan bagian barat merupakan anak sungai besar dari Laut
Cina Selatan. Jadi sumatra, Jawa, dan Kalimantan merupakan bagian dari daratan
Asia.
b)
Paparan
sahul, paparan sahul menyatukan pulau papua dangan Benua Australia. Laut
Arafuru yang terdapat di paparan ini diduga merupakan bagian dari perluasan
teluk Carpentaria di Australia bagian utara.
c)
Dasar
Laut Peralihan, Daerah peralihan merupakan laut dalam dan bukan bagian dari
daratan Asia maupun Australia. Laut ini seringdisebut sebagai laut peralihan
Austral-Asia yang meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Kepulauan maluku. Dasar
laut ini ditandai adanya cekungan-cekungan yang dalam.
c.
Berdasarkan
Wilayah Pembangunan
Pembagian wilayah pembangunan dilaksanakan sejak Repelita
II. Dasar yang digunakan dalam pembagian wilayah adalah kegiatan di suatu
provinsi yang memiliki kaitan erat dengan kegiatan privinsi lain. Pembagian
wilayah pemba ngunan bertujuan untuk pemantapan dan pemusatan kegiatan pembangunan agar tercapai pembagunan yang
serasi dan seimbang. Berdasarkan ciri-ciri umum, wilayah dapat dibedakan
sebagai berikut:
1)
Wilayah
homogen, yaitu wilayah yang memiliki satu parameter dengan sifat atau ciri yang
hampir sama. Misalnya daerah yang memiliki kesamaan kondisi geografis (wilayah)
pertanian, sabana atau padang rumut).
2)
Wilayah
nodal, yaitu wilayah yang secara fungsional memiliki sifat saling ketergantungan antara daerah pusat dengan di sekitarnya.,
besarnya ketergantungan dapat dilihat dari faktor produksi, penduduk, barang,
dan jasa, maupun perhubungan di antara pusat dan daerah.
Wilayah perencanaan, dapat diartikan sebagai wilayah yang
menggambarkan kesatuan-kesatuan keputusan ekonomi, dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
a)
Masyarakat
yang berada di wilayah perencanaan memiliki kesadaran terhadap permasalahan
yang dihadapi daerahnya.
b)
Memiliki
kemampuan untuk mengubah industri yang dilaksanakan sesuai dengan tenaga kerja
yang tersedia.
c)
Menggunakan
salah satu model perencanaan.
d)
Memiliki
setidaknya satu pusat pertumbuhan.
3)
Wilayah
administrasi, yaitu wilayah yang mendasarkan pada kepentingan administrasi
pemerintah dengan batas yang telah ditentukan. Contohnya adalah kabupaten,
kecamatan, desa, dan lain-lain.
Berikut
adalah Pembagian Wilayah Indonesia dengan empat Pusat Pertumbuhan.
a.
Wilayah
I : meliputi,Aceh dan Sumatra Utara
berpusat di Medan.
b.
Wilayah
II : meliputi, Sumatra Barat, Riau, dan Kepulauan Riau berpusat di Pekanbaru.
c.
Wilayah
III : meliputi Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Bangka Belitung berpusat
di Palembang.
d.
Wilayah
IV : meliputi Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, dan Yogyakarta
berpusat di Jakarta.
e.
Wilayah
V : meliputi Kalimantan Barat berpusat di Surabaya.
f.
Wilayah
VI : meliputi Jawa Timur berpusat di Surabaya.
g.
Wilayah
VII : meliputi Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, serta Kalimantan Selatan
berpusat di Balikpapan.
h.
Wilayah
VIII : meliputi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan
Sulawesi Tenggara berpusat di Makassar.
i.
Wilayah
IX : meliputi Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo berpusat di
Manado.
j.
Wilayah
X : meliputi Maluku, Maluku Utara, dan Irian Jaya (papua) berpusat di Sorong.
|
C. Pembagian
iklim
Iklim bisa diartikan sebagai
kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Iklim di bumi sangat
dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Berdasarkan letak garis
lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan sebagai
berikut:
1)
Iklim
Tropis
Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
Suhu
udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal.
Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan
di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
Amplitudo
suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan
ampitudo hariannya lebih besar.
Tekanan
udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
Hujan
banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
|
2)
|
Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
Batas
yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim
sedang.
Terdapat
empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin
pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak
terlalu panas.
Suhu
sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu
dingin.
Daerah
sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya
kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim
panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.
|
3)
|
Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
Banyak
terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering
berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering
terjadi badai secara tiba-tiba.
Amplitudo
suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan
dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
|
4)
|
Iklim Dingin (Kutub)
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es. Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
1)
Musim
dingin berlangsung lama
2)
Musim
panas yang sejuk berlangsung singkat.
3)
Udaranya
kering.
4)
Tanahnya
selalu membeku sepanjang tahun.
5)
Di
musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
6)
Di
musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.
7)
Vegetasinya
jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
8)
Wilayahnya
meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan
Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan
ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
1)
Suhu
terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
2)
Wilayahnya
meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub
selatan.
|
D. Pembagian
wilayah untuk binatang
Persebaran
hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik, dan biotik yang berbeda antara
wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di
suatu wilayah. Seperti diketahui setiap spesies hewan mempunyai kemampuan yang
berbeda dalam mengatasi hambatan-hambatan. Andaikan tidak ada hambatan-hambatan
maka persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa hidup di
pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan yang biasa hidup di
daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim dingin atau kurang curah
hujannya. Di samping itu faktor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran
hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Namun
hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila habitatnya
dirasakan sudah tidak cocok, seringkali secara masal mengadakan migrasi ke
tempat lainnya. Oleh karena iti, pola persebaran fauna tidak setegas persebaran
flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya.
Pada
tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 8
wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical dan
Neartik, Oceanik dan Antartik. Untuk lebih jelas dan pemahaman Anda semakin
mantap mengenai letak wilayah persebarannya, cobalah sambil mempelajari materi
ini juga menggunakan peta dunia. Kedelapan wilayah persebaran fauna tersebut
adalah sebagai berikut.
a.
|
Wilayah Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi
benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi
Arabia. Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika, badak Afrika,
gorila, baboon, simpanse, jerapah. Mamalia padang rumput seperti zebra,
antilope, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu
trengiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya
terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil
namun lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama
dengan di wilayah Oriental seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi
hutan, kelelawar, dan anjing.
|
b.
|
Wilayah
Nearktik
Wilayah persebarannya meliputi
kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland.
Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun
Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat
beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci,
kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.
|
c.
|
Wilayah Neotropikal
Wilayah persebarannya meliputi
Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di
wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim
sedang. Hewan endemiknya adalah ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai
Amazone, Lama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera
hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna
Vertebrata karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti
beberapa spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya,
ular, kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap
darah.
|
e.
|
WilayahOriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika |
d.
|
WilayahAustralian
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular pitoon. |
f.
|
Wilayah Oceanik
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah Australian. |
g.
|
WilayahAntartik
Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan di kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub. |
E. Evolusi
1) Pengertian
evolusi
Evolusi
berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi alam. Sifat-sifat yang menjadi dasar
evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk
hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme
bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat
diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi
dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen
yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan
variasi antara organisme.
Evolusi
terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau
langka dalam suatu populasi.didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi
alam dan hanyutan genetik.
1. Seleksi
alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu
populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal
ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih
berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi
selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa
generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi
secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
2. Hanyutan
genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada
frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan
genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika
suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang
dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan
berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses
ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara
organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua
spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses
divergen yang terjadi secara perlahan ini
.
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya
evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner.
Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab
evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme
hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies
berubah dari waktu ke waktu. Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini
tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On
the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui
seleksi alam.
Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam
komunitas ilmiah.
Pada
tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan
Mendel, membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkan satuan evolusi
(gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi
teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan
baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang
memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di
bumi.
Meskipun
teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya
biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian,
Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak
terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin
mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas
komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.
2. Bukti –bukti Evolusi
Evolusi
biologi meninggalkan tanda-tanda yang dapat diamati,yang merupakan bukti
pengaruhnya pada kehidupan di masa lalu dan sekarang. Beberapa tanda tanda
evolusi yang akan di buktikan oleh Darwin dengan adanya bukti –bukti dari
penyebaran geografis spesies dan dari bukti fosil. Berikut adalah bukti-bukti
telah adanya evolusi pada masa lalu diantaranya sebagai berikut:
a) Biografi
Penyebaran
geografis spesies-biogeografi adalah hal yang pertama kali member ide akan
adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-pulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan
hewan yang bersifat indigenous (asli, tidak di temikan di tempat lain) namun
sangat erat hubungan kekerabatannya dengan spesies di daratan utama terdekat
atau di pulau-pulau sekitarnya. Beberapa pertanyaan muncul. Kenapa dua pulau
dengan lingkunganyang sangat mirip di tempat yang berbeda di bumi ini dihuni
bukan oleh spesies yang memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat, tetapi
oleh spesies yang secara taksonomi terkait dengan tumbuhan dan hewan pada
dataran yang terdekat, dimana lingkungannya seringkali sangat berbeda?
Meskipun
pola biogeografi seperti itu tidak sesuai jika seseorang membayangkan bahwa
spesies ditempatkan satu per satu dalam lingkungan yang sesuai, namun pola
tersebut masuk akal dalam konteks sejarah evolusi. Dalam, pandangan evolusi,
kita menemukan spesies modern di mana mereka berada karena mereka berkembang dari
nenek moyang yang menepati daerah itu.
b) Catatan
fosil
Pandangan
Darwinian mengenai kehidupan juga memperkirakan bahwa taransisi evolusioner
harus meninggalkan tanda-tanda dalam catatan fosil. Para ahli peleontologi
telah menemukan banyak bentuk transisi yang menghubungkan fosil yang lebih tua
dengan spesies modern. Sebagai contoh, serangakaian fosil mendokumentasikan
perubahan bentuk dan ukuran tengkorak yang terjadi ketika mamalia berevolusi dari
reftilia.
c) Anatomi
perbandingan
Pewarisan
dengan modifikasi sangat jelas terlihat pada kemiripan anatomi antara spesies
yang dikelompokkan ke dalam kategori taksonomi yang sama. Sebagai contoh
banyak, banyak elemen kerangaka yang sama menyusun tungkai depan manusia,
kucing, paus, kelelawar, dan semua mamalia lain, meski tungkai tersebut
mempunyai fungsi yang sangat berbeda.
Suatu penjelasan yang lebih mungkin adalah bahwa kemiripan dasar tungkai depan
ini adalah akibat dari di turunkannya semua mamalia dari satu nenek moyang yang
sama. Akibat fungsi yang berbeda pada setiap spesies, maka struktur dasarnya dimodifikasi.kemiripan
dari cirri khusus yang di hasilkan dari nenek moyang yang sama disebut
homologi, dan tanda- tanda anatomis evolusi seperti itu disebut dengan struktur homolog.
d) Embriologi
perbandingan
Organisme
yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan mengalami tahapan yang sama dalam
perkembangan embrionya. Sebagai contoh, semua embrio vertebrata akan mengalami
suatu tahapan di mana mereka memiliki kantung insang pada bagian samping
tenggorokkannya. Pada tahap perkembangan awal, kekerabatan vertebrata tidak dapat di sangkal. Misalnya pada kantung insang ayam dan manusia. Embriologi perbandingan
membantu para ahli biologi mengidentifikasi homologi struktur anatomo yang
kurang jelas trlihat pada hewan dewasa karena struktur tersebut telah di
modifikasi secara meluas dalam berbagai cara yang berbeda selama perkembangan
organisme berlangsung.
e) Biologi
molekuler
Biologi molekuler mendukung pemikiran Darwin yang paling
berani bahwa semua bentuk kehidupan saling berhubungan sampai tingkat tertentu
melalui cabang-cabang tertentu keturunan dari organisme yang paling awal. Suatu
kode genetik yang sama merupakan bukti yang tak terbantahkan mengenai fakta
bahwa semua kehidupan saling berhubungan. Dengan demikian jelas, bahasa kode
genetik telah diturunkan melalui cabang
pohon kehidupan sejak permulaan munculnya kode genetik tersebut pada
bentuk kehidupan yang lebih awal.
Beberapa orang menolak adanya teori darwinisme dan menganggapnya sebagai “hanya
sebuah teori”. Taktik untuk menghilangkan pandangan evolusi mengenai kehidupan
ini memiliki dua kekurangan. Pertama, taktik tersebut gagal untuk memisahkan
dua tuntutan darwin: bahwa spesies modern berkembang dari bentuk nenek
moyangnya, dan bahwa seleksi alam adalah mekanisme utama untuk evolusi
ini. Kesimpulan bahwa kehidupan telah
berkembang didasarkan pada bukti-bukti sejarah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Wilayah
merupakan bagian dari permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu dan
berbeda dengan wilayah lain.
Sedangkan jenis-jenis wilayah ada Wilayah
formal (Uniform Region) dan
Wilayah
Fungsional (Nodal Region).
2. Ciri-ciri
dan criteria pewilayahan adalah Pewilayahan
Berciri Tunggal (Single Topic Region), Pewilayahan Berciri Majemuk (Multi Topic
Region), Pewilayahan Berciri Keseluruhan (Total Region).
3. Macam-macam ikim di dunia yaitu Iklim Tropis, iklim subtropis, Iklim Sedang, iklim dingin atau kutub dengan cirSi-ciri yang
berbeda.
4. Pembagian wilayah untuk binatang
atau fauna yang ada di dunia antara lain yaitu, wilayah Ethiopian, wilayah
peleartik, wilayah oriental, wilayah Australian, wilayah neotropical dan
nertik, dan wilayah oceanic dan antartik.
5. Evolusi
berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi alam. Dan bukti-bukti evolusi antara
lain yaitu Biogeografi, Catatan fosil, anatomi perbandingan, Embrio
perbandigan, dan biologi molekuler.
B.
SARAN
Dengan
pengajaran ilmu kealaman dasar, diharapkan
nantinya kita mampu menerapkan ilmu-ilmu yang menyangkut tentang alamiah
dasar kepada anak didik kita,agar kelak kedepan mereka lebih mengetahui tentang
alam disekitar terutama tentang wilayah, iklim, dan tentang kehidupan masa di
masa lalu. Peserta didik di harapkan mampu meningkatkan kemampuan mereka untuk
memahami bagaimana keadaan alam di sekitar
mereka.
DAFTAR
PUSTAKA
Tjasyono,bayong
HK.2004.Klimatologi edisi kedua.
Bandung: Penerbit ITB.
T trewartha,gleen dan Horn, Lyleh.1995.Pengantar Iklim edisi kelima. Gadjah
mada university.